WahanaNews.co, Lima - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Sosialis Viet Nam, Luong Cuong, di hotel tempat Presiden Prabowo bermalam di Lima, Peru, Jumat (15/11/2024). Pertemuan tersebut berlangsung di sela-sela KTT APEC 2024 dan difokuskan pada penguatan kemitraan strategis kedua negara.
Dalam pengantarnya, Presiden Prabowo mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden Luong Cuong yang berlangsung pada 21 Oktober 2024. Presiden Prabowo turut mengapresiasi kehadiran Wakil Presiden Viet Nam dalam upacara pelantikan dirinya sebagai Presiden Republik Indonesia sehari sebelumnya.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
“Hubungan Indonesia-Viet Nam telah terjalin selama 70 tahun dengan sangat baik. Kami berharap dapat terus meningkatkan kemitraan strategis ini,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menyoroti sejarah panjang perjuangan Viet Nam melawan kolonialisme dan menegaskan pentingnya hubungan erat kedua negara di kawasan Asia Tenggara. Presiden Prabowo menekankan komitmen Indonesia untuk mempercepat proses ratifikasi perjanjian zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan menyelesaikan pengaturan pelaksanaannya.
“Kerja sama ekonomi kita sangat baik, dan kami ingin memperkuat kerja sama tersebut di masa mendatang,” ungkap Presiden Prabowo.
Baca Juga:
Presiden Prabowo dan Sekjen PBB António Guterres Bahas Sejumlah Isu Strategis dalam Pertemuan Bilateral di Brasil
Sementara itu, Presiden Luong Cuong menyampaikan penghargaan atas hubungan bilateral yang kuat antara Viet Nam dan Indonesia. Ia mengungkapkan keyakinannya bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan terus mencapai kemajuan yang signifikan.
“Saya percaya bahwa di bawah kepemimpinan dan kapasitas yang Anda miliki, Anda akan terus membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Presiden Luong Cuong.
Presiden Luong Cuong juga mengusulkan peningkatan hubungan bilateral menjadi comprehensive strategic partnership pada perayaan 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara tahun depan. Selain itu, ia menyinggung resolusi hukum terkait isu kawasan seperti Laut China Selatan, yang telah diratifikasi oleh Majelis Nasional Viet Nam, dan mengharapkan dukungan Indonesia dalam forum internasional, termasuk PBB.