WahanaNews.co | Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengizinkan pelaksanaan Uji Klinik
Ivermectin sebagai obat Covid-19, mengikuti jejak beberapa negara yang sudah
melakukan langkah serupa.
Baca Juga:
IDI Ingatkan Masyarakat Agar Tidak Abaikan Risiko Penularan COVID-19
Dengan uji klinik ini, Kepala BPOM, Penny Lukito, mengatakan
bahwa masyarakat bisa segera mendapatkan akses obat Ivermectin untuk Covid-19
secara luas, tapi harus berdasarkan resep dokter.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai saat
ini tidak menyarankan penggunaan Ivermectin secara luas untuk pengobatan
Covid-19 lantaran sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang meyakinkan.
Namun, menurut Pharmacy Magazine, setidaknya 20 negara,
mulai dari India, beberapa negara Eropa, Amerika Latin, hingga Afrika juga
mengizinkan penggunaan Ivermectin sebagai salah satu terapi pengobatan terhadap
pasien Covid-19.
Baca Juga:
Varian Covid-19 Terbaru, WHO Peringatkan Potensi Bahaya Arcturus
Berikut beberapa negara yang mengizinkan penggunaan
Ivermectin sebagai pengobatan pasien Covid-19.
Eropa
Setidaknya lima negara Uni Eropa, seperti Yunani, Bulgaria,
Macedonia, Slovakia, hingga Republik Ceko telah menggunakan Ivermectin dalam
strategi penanganan pasien Covid-19.
Slovakia menjadi negara Uni Eropa pertama yang resmi
menyetujui penggunaan Ivermectin untuk pengobatan Covid-19. Sebagaimana
dilansir Trial Site News, izin itu diberikan Kementerian Kesehatan Slovakia
pada akhir Januari 2021.
Di Ceko, Institut Negara untuk Pengawasan Obat
menginformasikan tentang otorisasi sementara distribusi, pengeluaran, dan
penggunaan produk Ivermectin untuk Covid-19.
Badan Obat-obatan Eropa (EMA) sendiri telah menyimpulkan
bahwa data saat ini tidak mendukung penggunaan Ivermectin untuk Covid-19 di
luar uji klinis yang dirancang dengan baik.
"Obat-obatan Ivermectin tidak diizinkan digunakan pada
Covid-19 di Uni Eropa dan EMA belum menerima aplikasi apa pun untuk penggunaan
tersebut," bunyi pernyataan EMA.
Afrika Selatan
Penggunaan Ivermectin di Afrika Selatan masih diperdebatkan.
Namun, sebagian ahli medis menginginkan pemerintah memberi lisensi penggunaan
obat tersebut dalam terapi Covid-19 menyusul gelombang baru penularan corona
yang menerpa negara itu usai temuan varian baru corona.
BBC melaporkan bahwa beberapa dokter di Afrika Selatan telah
meresepkan Ivermectin kepada pasien Covid-19 dengan mengatakan bahwa mereka
telah melihat bukti bahwa obat itu dapat mengurangi beberapa efek terburuk
Covid-19.
India
India berencana memberikan obat anti parasit Ivermectin
untuk mengatasi gelombang kedua pandemi Covid-19 di negara itu.
Setidaknya 2 negara bagian di India akan menggunakan obat
tersebut, yaitu Goa dan Uttarakhand.
Goa mulai memberikan Ivermectin kepada semua warga di atas
18 tahun. Goa merupakan salah satu negara bagian di sekitar pantai dan jadi
salah satu surga wisata di India.
Sementara itu, negara bagian Uttarakhand di Himalaya
mengumumkan rencana distribusi tablet tersebut kepada warga di atas usia dua
tahun.
Amerika Latin
Sebagian besar negara di dunia masih mengandalkan vaksin
untuk mencegah penularan corona. Namun, beberapa negara Amerika Latin mulai
beralih ke pengobatan Ivermectin yang belum terbukti.
Meski para peneliti memperingatkan agar tidak menggunakan
obat cacing ini di luar uji klinis, tapi masyarakat di sejumlah negara, seperti
Peru dan Bolivia, sudah menggunakannya untuk pengobatan Covid-19 sehingga sulit
bagi para peneliti untuk mengujinya dengan benar.
Ivermectin memang obat bebas yang tergolong murah. Selama
beberapa dekade terakhir, obat tersebut kerap digunakan untuk mengobati hewan
ternak dan orang-orang yang terinfeksi cacing parasit.
Dalam beberapa bulan terakhir popularitas Ivermectin
melonjak di Peru, Bolivia, Guatemala, dan beberapa negara Amerika Latin lainnya
sebagai obat Covid-19.
Polisi Peru bahkan sempat menyita sekitar 20 ribu botol
Ivermectin yang dijual di pasar gelap. Sebuah universitas Peru juga telah
mengumumkan akan memproduksi 30 ribu dosis Ivermectin untuk meningkatkan
pasokan negara. [qnt]