BMKG dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus berupaya mencari solusi untuk mengurangi dampak bencana akibat curah hujan tinggi.
Salah satu strategi yang dilakukan adalah Operasi Modifikasi Cuaca (OMC), yang bertujuan mengendalikan curah hujan guna menekan risiko banjir dan longsor.
Baca Juga:
Sungai Siak Meluap, 38 Ribu Warga Terdampak Banjir di Pekanbaru
Teknologi ini dilakukan dengan menyebarkan bahan tertentu, seperti natrium klorida (NaCl) dan kalsium oksida (CaO), menggunakan pesawat khusus.
OMC telah dilaksanakan sejak 4 hingga 8 Maret 2025 di berbagai wilayah strategis untuk menurunkan intensitas hujan di daerah rawan bencana.
Pelaksanaan OMC diawali dengan penetapan status tanggap darurat oleh pemerintah daerah, yang kemudian mengajukan permohonan kepada BNPB.
Baca Juga:
Banjir di Sukabumi, 5 Orang Meninggal dan 4 Lainnya Masih Hilang
Setelah itu, pos pelaksanaan OMC akan diaktifkan di bandara terdekat, dengan melibatkan personel BNPB serta BMKG yang bertugas menganalisis kondisi cuaca dan menentukan target awan untuk disemai garam.
BNPB juga bekerja sama dengan penyedia pesawat operasional guna menjalankan penyemaian garam setiap hari. Pada Sabtu (8/3/2025), BNPB kembali menggelar OMC untuk mendukung penanganan darurat bencana di Jawa Barat.
Delapan sorti penerbangan dilakukan dengan ketinggian operasional antara 8.000 hingga 11.000 kaki.