WahanaNews.co | PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyebut kehadiran Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai yang saat ini sedang proses pembangunan bisa meningkatkan pengguna transportasi publik karena selain mobilitas kian mudah juga akan mengintegrasikan angkutan umum di Jakarta.
Wakil Presiden (VP) Sekretaris Perusahaan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Syachrial Syarif menyampaikan bahwa LRT Jakarta Velodrome-Manggarai akan mengintegrasikan beberapa moda transportasi lainnya di Jakarta seperti KAI Commuter Line dan MRT Jakarta.
Baca Juga:
Legislator PDIP: Semua Kantor Akuntan Tak Mau Audit Formula E
"Awal proyek yang targetnya dimulai pada paruh pertama 2023 ini juga, sejalan dengan proses penyiapan Stasiun Manggarai sebagai stasiun sentral yang menjadi pertemuan berbagai moda transportasi publik," ujar Syachrial dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/2/2023).
Secara rinci, Syachrial mengatakan bahwa rute Fase 1B ini akan mencapai jarak 6,4 kilometer dengan lima stasiun, yang ditargetkan membawa 180.162 penumpang, atau minimal 80.000 sampai 100.000 penumpang per hari.
Saat ini, kata Syachrial, Jakpro bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan dinas terkait serta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berkoordinasi dalam melakukan upaya pengentasan kemacetan, dengan menggalakkan angkutan umum di Jakarta melalui ketersediaan banyak pilihan moda transportasi publik.
Baca Juga:
The Jakmania Sentil JakPro Terkait Robohnya Pagar Pembatas JIS
"Pihak Kemenhub pun berharap, upaya yang dilakukan oleh DKI Jakarta dapat menjadi contoh untuk kota-kota lain," ucap Syachrial.
Lebih lanjut, dia mengatakan, pembangunan LRT Jakarta Fase 1B ini juga tergolong transportasi hijau atau rendah karbon dan ramah lingkungan.
Fitur operasional LRT Jakarta pada Fase 1A rute Velodrome - Kelapa Gading saat ini pun, telah ditingkatkan agar seluruh kalangan masyarakat dapat menggunakannya dengan nyaman.
Contohnya, kata dia, tersedia ramp sepeda di tangga akses, gate pembayaran yang lebar dan koridor kereta yang dapat mengakomodir sepeda lipat maupun sepeda non-lipat, sehingga para pesepeda tetap nyaman dalam menggunakan transportasi publik.
"Hal ini tidak lepas dari komitmen perusahaan yang bertujuan untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan (Eco Transport) di lingkungan masyarakat perkotaan, serta komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mencapai nol emisi pada 2050," paparnya.
Selain mengusung konsep ramah lingkungan, lanjutnya, LRT Jakarta juga memberikan dukungan penuh bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dukungan tersebut berupa penyediaan tempat usaha yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku usaha kreatif.
"Tentunya, hal ini juga sejalan dengan salah satu program Pemprov DKI Jakarta, yaitu Jakpreneur, sebuah program yang bertujuan meningkatkan roda perekonomian warga," paparnya.
Kelebihan lain yang dimiliki oleh LRT Jakarta, kata Syachrial, adalah terintegrasi dengan Jakarta International Velodrome (JIV), Rawamangun, Jakarta Timur, yang merupakan salah satu arena balap sepeda berstandar internasional, serta memiliki berbagai fasilitas olahraga yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat.
Segala kelebihan LRT Jakarta serta komitmen Jakpro, tutur Syachrial, Pemprov DKI Jakarta dan Kemenhub diharapkan mampu melanjutkan tren positif peningkatan pengguna transportasi publik, yang saat ini penggunanya mencapai kurang lebih 1 juta pengguna per hari.
"Pemprov DKI Jakarta pun menargetkan, pada 2030, sebesar 60 persen mobilitas masyarakat Jakarta menggunakan moda transportasi umum," pungkasnya.[mga]