WahanaNews.co | Berdasarkan data Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Jember merupakan salah satu daerah dengan jumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI) terbesar di Jawa Timur.
Diperkirakan terdapat 7.925 PMI laki-laki dan 9.529 PMI perempuan yang berasal dari Jember.
Baca Juga:
Pengeroyokan Polisi di Jember, 13 Pesilat PSHT Jadi Tersangka
Salah satu permasalahan yang paling menonjol menurut Menteri PPPA adalah rentan terganggunya fungsi dalam keluarga akibat kepergian salah satu anggota keluarga menjadi PMI sehingga dapat berdampak pada pengasuhan dan tumbuh kembang anak.
“Ledokombo memiliki Program Pengasuhan Gotong Royong, memiliki potensi sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan pengasuhan anak-anak Pekerja Migran Indonesia (PMI),” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga saat dialog bersama 50 Lembaga Masyarakat (LM) membahas isu dan permasalahan yang dihadapi oleh perempuan, anak, penyandang disabilitas serta isu Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan anak-anak yang ditinggalkan di tanah air di Tanoker Ledokombo, Jember, Jawa Timur, belum lama ini.
Program Pengasuhan Gotong Royong yang diinisiasi oleh Komunitas Tanoker di Kecamatan Ledokombo, Jember merupakan contoh nyata pengasuhan berbasis komunitas yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari ibu, bapak, hingga orang tua pengganti yang sebagian besar sudah lansia, serta melibatkan berbagai stakeholder.
“Saya berharap program ini dapat direplikasi di daerah-daerah lain di Indonesia sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak keluarga,” tutur Menteri PPPA.
Menteri PPPA mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung pengasuhan anak berbasis masyarakat yang mengedepankan prinsip gotong royong karena semua anak adalah anak kita dan menekankan pentingnya peran keluarga dalam membangun kesejahteraan, pengasuhan, dan pendidikan dasar bagi anak-anak.
Menteri PPPA juga mendorong desa-desa di Jember untuk menjadi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). DRPPA adalah model desa yang dikembangkan oleh KemenPPPA untuk mewujudkan kesetaraan gender dan perlindungan anak.
“DRPPA memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan pemberdayaan perempuan, memperkuat peran ibu dalam pengasuhan anak, serta mengurangi kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, pekerja anak serta mencegah perkawinan anak,” kata Menteri PPPA.
Dalam dialog tersebut, Menteri PPPA juga berjanji akan terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait lainnya untuk memastikan hak-hak para penyandang disabilitas, lansia dapat terpenuhi dengan baik.
Acara dialog diawali dengan prosesi Pengukuhan Bunda PAUD se-Kecamatan Ledokombo oleh Bunda PAUD Kabupaten Jember, dan kemudian diakhiri dengan mengunjungi tenant UMKM Perempuan di Ledokombo yang menjual beragam produk, mulai dari makanan hingga aksesoris, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ekonomi lokal.
Baca Juga:
Diduga Keroyok Aipda Parmanto di Jember, 8 Pesilat PSHT Ditangkap
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.