WahanaNews.co | Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Quary Bawah Satgas Mupe Yon Mar III di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (26/3/2022) petang.
Serangan ini menyebabkan 10 prajurit terluka, dua di antaranya gugur. Informasi diperoleh, pelaku penembakan ini yakni KKB kelompok Army Kogoya bagian dari pimpinan Egianus Kogoya.
Baca Juga:
Warga Klaten Ditembak OTK Saat Melintas di Kampung, Polisi Lakukan Penyelidikan
Mereka menyerang Pos Marinir dari dua arah, yaitu bagian belakang Pasar dan Sungai Alguru.
Dalam penyerangan tersebut, KKB menggunakan senjata Grenade Launcher Module (GLM) yang diambil dari Satgas Yonif 700. Sementara amunisi GLM hasil rampasan dari Satgas Yonif 330.
Baca Juga:
Soal Penembakan Trump, Eks Bos CIA Buka-bukaan Sebut Kejanggalan Ini
Senjata pelontar granat atau GLM.
Bahkan, bunyi tembakan dari senjata pelontar granat tersebut terdengar hingga ke Polres Nduga, yang lokasinya berjarak sekitar 1,2 Km dari Pos Satgas Mupe.
Diketahui, senjata pelontar granat milik TNI terdiri dari beberapa jenis yakni SPG1-V2 Kal 40 mm, SPG1-V3 Kal 40 mm dan SPG1-V4 Kal. 40 mm. Senjata GLM ini dapat melontarkan granat lontar dengan kaliber 40 mm.
Untuk penggunaannya, pelontar granat ini dipasangkan pada senapan serbu SS1 dengan varian V1 dan V2. Jarak pelontaran dapat mencapai 350 meter dengan kecepatan 75 m/s. Mekanisme penembakan dilakukan satu per satu dengan cara pengisian manual.
Sebelum penyerangan terjadi, masyarakat di sekitar Kenyam sudah mendengar informasi yang menyatakan KKB akan melakukan aksinya namun tidak diketahui pasti kapan dan sasaran.
Dalam peristiwa ini, dua prajurit Marinir gugur yakni Komandan Peleton (Danton) Letda Mar Mohammad Iqbal dan Pratu Wilson Anderson Here. Sementara delapan anggota juga terluka dalam penyerangan tersebut.[zbr]