WAHANANEWS.CO, Jakarta - Presiden Republik Indonesia ke-7, Joko Widodo, mengungkapkan rasa sakit hatinya karena merasa dilecehkan secara luar biasa akibat tuduhan yang menyebut dirinya menggunakan ijazah palsu.
Setelah sekian lama memilih diam, Jokowi akhirnya angkat bicara dan meluapkan emosinya terkait tudingan tersebut yang menurutnya telah menyudutkan dan merendahkan harkat dirinya sebagai pribadi maupun kepala negara.
Baca Juga:
Soal Tudingan Ijazah Palsu Jokowi, Peradi Bersatu Akan Laporkan Roy Suryo, Rismon dan dr Tifa ke Polda Metro Jaya
Dengan nada tegas, Jokowi menyatakan bahwa ijazah miliknya bukanlah bahan penelitian yang bisa seenaknya dipersoalkan tanpa dasar.
Ia merasa telah dipermalukan secara tidak manusiawi oleh tudingan tersebut.
"Ini bukan objek penelitian. Tuduhan itu benar-benar telah menghina saya sehina-hinanya. Mereka menuduh ijazah saya palsu, itu sudah merendahkan saya serendah-rendahnya," ujar Jokowi saat memberikan pernyataan dari kediamannya di Solo, Jawa Tengah, pada Senin (5/5/2025).
Baca Juga:
Usai Tuding Ijazah Jokowi Palsu, Roy Suryo Tak Gentar Dilaporkan
Isu ijazah palsu ini diketahui dilontarkan oleh Roy Suryo bersama beberapa pihak lainnya. Mereka secara terbuka menyuarakan keraguannya terhadap keaslian ijazah Jokowi, bahkan menyebut adanya kejanggalan pada foto dalam dokumen tersebut.
Jokowi pun tidak tinggal diam. Ia telah melaporkan Roy Suryo dan rekan-rekannya ke Polda Metro Jaya pada Rabu (30/4/2025) dan menyerahkan sepenuhnya penanganan kasus ini kepada jalur hukum.
"Kita percayakan pada proses hukum yang sedang berjalan. Nanti di pengadilan akan terbukti seperti apa kebenarannya. Ini bisa menjadi pelajaran penting bagi kita semua," tuturnya.
Jokowi menilai, polemik seperti ini justru menyita perhatian publik dari persoalan yang jauh lebih krusial, yaitu tantangan ekonomi global yang saat ini tengah melanda hampir semua negara, termasuk Indonesia.
Menurutnya, dalam menghadapi tantangan berat tersebut, bangsa ini seharusnya bersatu dan saling mendukung, bukan justru memperkeruh suasana dengan isu-isu yang tidak produktif.
“Dalam kondisi global yang penuh tekanan seperti sekarang, bangsa kita justru harus memperkuat persatuan. Kita harus saling merangkul, menjaga kekompakan, baik di tingkat elite maupun masyarakat luas, agar berbagai tantangan global yang berat ini bisa kita hadapi bersama,” tegasnya.
“Ini bukan persoalan mudah. Semua pihak harus bersatu, bergandengan tangan untuk mengatasi tantangan global yang sedang melanda,” lanjutnya dengan nada serius.
Salah satu hal yang dipersoalkan oleh Roy Suryo dalam polemik ini adalah foto di ijazah Jokowi yang menunjukkan dirinya menggunakan kacamata.
Roy mempertanyakan keabsahan dokumen tersebut karena kini Jokowi jarang terlihat mengenakan kacamata.
Namun, tudingan tersebut dinilai terlalu mengada-ada dan jauh dari substansi, sehingga Jokowi lebih memilih menyerahkan semuanya kepada pengadilan dan proses hukum yang berlaku.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]