Sementara itu berdasarkan data Trade Map di tahun 2021, Uni Eropa mengimpor CPO senilai USD 2,5 miliar. Mereka juga mengimpor produk karet Indonesia hingga USD 1 miliar.
Selain itu, Uni Eropa juga mengimpor produk besi dan baja senilai USD 477 juta, produk kayu olahan senilai USD 414 juta, dan timah senilai USD 173 juta.
Baca Juga:
Imbas Hilirisasi, Bahlil Sebut 54 Persen Warga Morowali Kena Asma
Jangan Terlena Manisnya Cuan Ekspor Komoditas
Meski begitu, Bhima mengingatkan agar pemerintah tidak terlena dengan manisnya keuntungan dari ekspor komoditas. Alasannya, harga komoditas sulit untuk diprediksi.
"Begitu harga komoditas turun, devisa dan surplus perdagangan langsung anjlok," kata dia.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Sehingga, langkah yang perlu diambil pemerintah yakni melakukan hilirisasi. Mengolah produk-produk unggulan tersebut menjadi bahan setengah jadi agar menghasilkan nilai tambah.
"Kita harus masuk ke hilirisasi, pengolahan barang jadi yang punya ilai tambah, sehingga diperhitungkan di tingkat internasional," pungkasnya.[sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.