WahanaNews.co
| Presiden
Joko Widodo alias Jokowi mengingatkan bahwa saat ini terjadi lonjakan kasus
Covid-19 di India.
Padahal, beberapa waktu lalu, Negeri Anak Benua
itu berhasil menurunkan laju kasus virus Corona.
Baca Juga:
Istana: Hentikan Polemik Ijazah, Fokus Bangun Bangsa
Bahkan, kala itu, Jokowi sempat menelepon
Menteri Kesehatan India untuk bertanya tentang strategi pengendalian Covid-19
di negara mereka.
"Saya ingat, di bulan Januari, kita
telepon kepada Menteri Kesehatan India, kuncinya (pengendalian Covid-19) apa?
Dan beliau menyampaikan, kuncinya adalah micro lockdown," kata
Jokowi, saat memberikan arahan ke Kepala Daerah se-Indonesia, ditayangkan
melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/4/2021).
Strategi micro lockdown India itu lantas
diadopsi Pemerintah Indonesia menjadi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat
(PPKM) skala mikro.
Baca Juga:
Bareskrim: Laporan Eggi Sudjana Cs Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Tidak Memenuhi Unsur
Kebijakan itu diterapkan di Tanah Air sejak
Januari 2021.
Jokowi menyebut, India pernah berhasil
menurunkan laju penularan virus menjadi 10.000 kasus Covid-19 per hari.
Penurunan itu terjadi selama Oktober 2020
hingga Januari 2021.
Namun, kini kasus aktif Covid-19 di negara
tersebut mencapai 350.000 dalam sehari.
Berkaca dari hal tersebut, Jokowi meminta
seluruh Gubernur, Bupati, dan Wali Kota di Indonesia berhati-hati.
"Hati-hati dengan perkembangan yang ada di
India, dan juga tidak hanya di India, ada di Turki, kemudian ada di Brazil, dan
beberapa di Uni Eropa. Hati-hati," ucap dia.
Jokowi mengatakan, kasus aktif Covid-19 harian
di Indonesia saat ini berada di angka 4.000 - 6.000 kasus.
Angka ini mengalami penurunan dibandingkan
dengan bulan Januari lalu, yang mencapai 14.000 - 15.000 kasus aktif dalam
sehari.
Namun, Jokowi menyebut, saat ini beberapa
daerah mulai mengalami kenaikan kasus Covid-19, seperti Sumatera Selatan, Aceh,
Lampung, Jambi, Kalimatan Barat, Nusa Tenggara Timur, Riau, Sumatera Barat,
Bengkulu, hingga Kepri.
Ia meminta para kepala daerah di
wilayah-wilayah itu terus waspada dan meningkatkan kehati-hatian.
"Sekecil apa pun kasus aktif di provinsi,
di kabupaten, di kota yang bapak ibu pimpin, jangan kehilangan kewaspadaan,
ikuti angka-angkanya, ikuti kurvanya, ikuti harian. Begitu naik sedikit,
segerakan untuk ditekan kembali agar terus menurun," kata dia. [qnt]