WahanaNews.co | Kejujuran selalu berbuah manis. Begitu jualah dengan sikap Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Said Aqil Siradj,
dan Ketua PP Muhammadiyah, KH Haedar Nashir, yang buka-bukaan terkonfirmasi Covid-19 dan pernah kontak erat dengan pasien Corona. Mereka menuai rasa hormat dari sejumlah kalangan.
Pujian dan
respek itu disampaikan oleh Menko Polhukam, Mahfud MD, hingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Baca Juga:
COVID-19 Ngamuk di India, Kasus Melonjak Ribuan Persen dalam 3 Minggu
Ungkapan
doa bagi kesembuhan dua tokoh yang dinilai telah mengedepankan keselamatan
orang lain di masa pandemi ini pun mengalir.
Said Aqil:
Covid-19 Bukan Aib
Baca Juga:
Korupsi Pengadaan APD: Eks Pejabat Kemenkes dan Dua Direktur Dipenjara
Said Aqil
terkonfirmasi positif berdasarkan hasilswab test. Informasi
tersebut dikonfirmasi langsung oleh Sekretaris Pribadi, M Sofwan Erce.
"Pada
kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan kabar berita bahwasanya pada
Sabtu, 28 November, pukul 19.30 WIB, hasilPCR swabdari
almukarom Prof Doktor KH Said Aqil Siroj menunjukkan hasil positif," kata
Sofwan, melalui video yang diunggah di YouTube, Minggu (29/11/2020).
Said Aqil
disebut terkonfirmasi Corona pada Sabtu (28/11/2020) lalu, sekitar pukul 19.30 WIB, setelah dilakukan
pemeriksaan usap (swab test).
Sofwan
menyebut, atas arahan Said Aqil, ia diminta menyampaikan informasi tersebut.
"Atas
arahan beliau, kami diminta untuk menyampaikan kabar ini, sebagaimana yang
sering beliau sampaikan bahwasanya Covid-19 ini bukanlah aib, bukanlah hal yang
buruk, dan bisa menimpa siapa saja, dari latar belakang apa saja," ucapnya.
Dia pun
meminta segenap masyarakat beserta warga NU mendoakan kesembuhan Said Aqil.
Sofwan
menyebut, saat ini Said Aqil dalam kondisi baik dan tengah
dirawat secara intensif di rumah sakit.
Kontak dengan
Pasien Positif, Haedar Nashir Tolak Ditemui
Selain
Said Aqil, Ketua Muhammadiyah, KH Haedar Nashir, menolak menerima
tamu gegara baru kontak dengan orang yang dinyatakan positif Corona. Haedar
khawatir terjadi penularan virus Covid-19 itu.
Kisah
Haedar disampaikan Menko Polhukam, Mahfud MD. Ia menyebut, Haedar Nashir enggan ditemui karena baru kontak erat
dengan pasien Covid-19.
"Kamis
(26/11/20) sore, saya kontak Ketua PP Muhammadiyah, Pak Haedar Nashir. Saya ingin
silaturahim. Beliau minta tidak ditemui dulu, karena beliau baru kontak dengan orang yang kemudian
dinyatakan positif Covid. Khawatir terjadi penularan. Kami pun
sepakat bicara via telepon, cukup lama, pada malam harinya," kata Mahfud MD.
Respek Mahfud pada
Said dan Haedar
Mahfud MD menaruh rasa hormat kepada Said Aqil dan Haedar
Nashir. Keduanya disebut mengumumkan sendiri soal bahaya Covid-19 yang berpotensi menulari orang lain.
Cerita ini
diungkap Mahfud MD lewat akun Twitter-nya, Senin (30/11/2020). Mahfud MD mulanya bercerita soal pertemuannya dengan Said Aqil
Siradj serta batalnya pertemuan dengan Haedar Nashir.
Dalam
ceritanya, Mahfud menyebut dirinya sempat mengobrol dengan Ketum PBNU, KH Aqil Siradj di Kantor PBNU pada Kamis (26/11/2020), pukul 14.30 WIB.
Pada
Minggu (29/11/2020) pagi, Mahfud mengatakan, Said Aqil mengabarkan bahwa dia terinfeksi Covid-19.
"Beliau
menyarankan saya lakukanswab, karena 3 hari sebelumnya kamingobrol.
Saya pun segeraswab," kata Mahfud MD, dalam cuitan di Twitter
yang sudah disesuaikan dengan ejaan terkini.
Kamis
(26/11/2020) sore, Mahfud MD mengontak Haedar Nashir. Tetapi, Haedar Nashir disebut meminta tidak ditemui Mahfud
terlebih dahulu, karena baru kontak dengan orang yang
dinyatakan Covid-19. Mahfud menuruti permintaan Haedar
Nashir.
"Kamis
(26/11) sore, saya kontak Ketua PP Muhammdiyah, Pak Haedar Nashir. Saya ingin silaturahim. Beliau
minta tidak ditemui dulu karena beliau baru kontak dengan orang yang kemudian
dinyatakan positif Covid. Khawatir terjadi penularan. Kami pun
sepakat bicara via telepon, cukup lama, pada malam harinya," kata Mahfud MD.
Sikap Said
Aqil dan Haedar Nashir yang jujur soal bahaya Covid-19 ini menuai hormat dari Mahfud. Dia sangat
mengapresiasi sikap itu.
"Hormat,
pimpinan puncak kedua ormas Islam terbesar itu selain menjaga dirinya juga
menjaga orang lain dari bahaya Covid-19. Keduanya terbuka memberitahu tentang
serangan/ancaman Covid pada dirinya dan meminta agar orang lain
yang berinteraksi untuk memeriksa dirinya atau tidak menemuinya dulu,"
kata Mahfud MD.
Ridwan Kamil:
Inspirasi dan Contoh
Gubernur
Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengapresiasi langkah Said Aqil yang
berani mengumumkan hasilswab-nya.
"Saya
sudah mendapati beritanya, jadi saya sangat menghormati, memuliakan beliau
sebagai pimpinan ormas Islam terbesar, saya mendoakan segera lekas pulih dan
saya sangat menghormati kebijaksanaannya mengumumkan itu (positif Covid-19)," ujar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota
Bandung, Senin (30/11/2020).
Pria yang
akrab disapa Kang Emil itu mengatakan, sedianya apa yang dilakukan oleh Said
Aqil bisa menjadi contoh keteladanan tokoh publik yang terpapar Covid-19.
"Beliau
adalah tokoh publik, punya interaksi sangat besar dan dengan kearifan yang
menginformasikan, maka itu menjadi inspirasi dan contoh," katanya.
Ia menekankan, terpapar Covid-19 bukanlah sebuah hal memalukan yang
perlu ditutup-tutupi.
"Satu
bahwa Covid-19 bukan aib, dan yang kedua memberikan tanggung
jawab moril kepada yang berinteraksi, untuk mewaspadai diri dengan tracing dan testing, dan sebagainya, hanya itu yang bisa kita lakukan untuk
membuat pandemi ini berakhir lebih cepat," katanya.
Untaian Doa Menag
Menteri
Agama (Menag), Fachrul Razi, mendoakan Said Aqil segera sembuh.
"Saya
mendengar kabar bahwa KH Said terkonfirmasi positif Covid-19. Saya dan seluruh jajaran Kemenag mendoakan semoga
beliau lekas sembuh dan segera sehat sehingga bisa kembali membimbing
umat," ujar Fachrul dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (30/11/2020).
Atas kabar
itu, Menag Fachrul mendoakan Said Aqil dan seluruh masyarakat yang terpapar Covid-19.
"Doa
kesembuhan juga saya panjatkan bagi seluruh masyarakat yang terkonfirmasi
positif Covid-19. Semoga semuanya lekas sembuh dan sehat,"
sambungnya.
Fachrul sebagai
penyintas Covid-19 mengingatkan agar fokus pada kesehatan,
memperbanyak istirahat, serta kedisiplinan penerapan protokol kesehatan.
Dia
mengapresiasi kerja keras petugas kesehatan yang terus berbakti demi kesembuhan
pasien Covid-19 selama pandemi ini. [qnt]