WahanaNews.co | Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Provinsi Bali, Anggiat Napitupulu mengatakan bahwa kehadiran sejumlah kepala negara bersama tim-nya mencapai sekitar 3 ribu orang mengikuti KTT G20 di Nusa Dua, Bali.
"Tapi itu tiga ribu [orang], di luar teman-teman media. Karena tim media pendamping masing-masing negara bawa medianya juga. Kepala negara, kepala pemerintahan dan menteri dan para stafnya (itu sekitar tiga ribu) dan di luar tim teknisnya," kata Anggiat saat dihubungi, pada Rabu (16/11).
Baca Juga:
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi, Bandara Bali Batalkan 90 Penerbangan Dalam Sehari
Ia juga menerangkan data itu di luar undangan lainnya yang mengikuti puncak KTT G20. Data itu merupakan para delegasi yang tiba hingga Selasa (15/11) pagi lalu.
"Jadi delegasi itu datang terakhir kemarin pagi pukul 06:30 Wita. Jumlah keseluruhan baik kepala delagasi dan tim advance itu dari tanggal 11 hingga 15 ada sekitar tiga ribu tapi angka pastinya mungkin nanti bisa tanya ke (manajemen Bandara) I Gusti Ngurah Rai," ujarnya.
Layanan Khusus Imigrasi di KTT G20 Bali
Baca Juga:
BNNP Bali Gerebek Narkoba, Oknum Polisi Tertangkap Diserahkan ke Propam
Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi membuka pelayanan pemeriksaan keimigrasian khusus bagi kepala negara dan pimpinan tinggi setingkat menteri yang menghadiri KTT G20 dan side event G20 di Bali.
Kepala negara diberikan pelayanan jalur VVIP, sedangkan para menteri dipersilakan masuk lewat jalur VIP dengan liaison officer (LO) dari Kedutaan Besar di Indonesia masing-masing dan panitia penyelenggara G20.
"Petugas Imigrasi stand by 24 jam bekerja secara shift sesuai dengan jadwal kedatangan para kepala negara serta seluruh menteri atau pejabat setingkat menteri delegasi G20 dan side event G20," ujar Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Imigrasi Widodo Ekatjahjana dikutip dari laman resmi Ditjen Imigrasi, Rabu.
"Kami siagakan sebanyak 44 petugas imigrasi untuk menyelesaikan pemeriksaan keimigrasian khusus di VVIP dan VIP Bandara Ngurah Rai," sambungnya.
Terdapat dua fasilitas layanan pemeriksaan keimigrasian khusus terhadap delegasi G20. Pertama sesuai mekanisme yang disediakan oleh penyelenggara G20. Fasilitas kedua yakni melalui line khusus yang tersedia di area kedatangan Bandara Internasional Ngurah Rai.
"Kami akan tetap memberikan pelayanan dan pemeriksaan keimigrasian yang terbaik bagi semua delegasi G20," imbuhnya.
Layanan Bagi Delegasi G20 yang Mau Lebih Lama di Bali
Khusus untuk pejabat yang membawa pesawat pribadi, Widodo menjelaskan bahwa petugas akan mendatangi terminal menggunakan alat keimigrasian khusus (mobile unit).
Setidaknya ada delapan menteri negara G20 yang terkonfirmasi membawa pesawat pribadi ke Bali.
"Ada juga petugas yang diarahkan menuju GAT (General Aviation Terminal) khusus untuk delegasi G20 yang membawa pesawat pribadi," kata Widodo.
Dia berpesan kepada delegasi G20 yang menggunakan Visa On Arrival bisa tinggal lebih lama di Indonesia dengan cara memperpanjang izin tinggal keimigrasiannya di kantor imigrasi terdekat.
"Untuk delegasi pendamping G20 yang ingin extend di Bali, saya sudah perintahkan agar jajaran imigrasi di Bali untuk memberikan layanan khusus dan terbaik bagi mereka," kata Widodo. [ast]