WahanaNews.co | Tiga nama dikabarkan mengerucut dalam seleksi pucuk pimpinan
Lembaga Pengelola Investasi (LPI) Indonesia atau dana abadi bernama Indonesia Investment Authority (INA).
Ketiganya, antara
lain, Direktur Utama PT Bank Permata Tbk (BNLI), Ridha Wirakusumah; Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), Tigor M Siahaan; dan Arief Budiman, mantan Direktur
Keuangan PT Pertamina (Persero).
Baca Juga:
Kapolda Sulbar Ajak Semua Elemen Masyarakat Perkuat Silaturahmi Pasca-Pilkada Serentak
Sumber media menyebutkan,
memang ada beberapa nama yang sempat masuk ke dalam
bursa pencalonan Chief Executive Officer (CEO) lembaga Sovereign Wealth
Fund (SWF) Indonesia ini.
Misalnya, nama mantan Menteri Perdagangan yang juga pernah menjabat
sebagai Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM), Gita Wirjawan.
Ada pula nama Rizal Gozali, yang merupakan Presiden Direktur Credit Suisse Sekuritas
Indonesia. Kemudian, eks Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong.
Baca Juga:
KPU Siapkan Format Baru Debat Kandidat di Pilkada 2024 Maksimal 3 Sesi
Nama lainnya adalah Pandu Patria
Sjahrir, yang merupakan Direktur di Toba Bara (emiten energi yang berganti
nama jadi PT TBS Energi Utama Tbk/TOBA), pendiri Indies Capital, VC Ventures
dan juga Presiden Komisaris SEA Group Indonesia.
Belakangan dikabarkan, Pandu, yang
juga keponakan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), ini
terpental dari bursa pemilihan.
Pandu membantah, bukan dirinya yang menjadi CEO SWF. Dia pun bahkan membantah
masuk dalam jajaran Direksi SWF bentukan Jokowi ini.