WahanaNews.co, Jakarta - Sejak awal Jenderal TNI Agus Subiyanto dilantik menjadi Panglima TNI, pernyataan pertama yang disampaikannya adalah TNI harus netral dan apabila ada prajurit yang tidak netral tentunya akan mendapatkan hukuman, pelanggaran netralitas oleh oknum anggota TNI tentunya ada sanksi dan disesuaikan dengan tingkat kesalahannya. Demikian ditegaskan Kapuspen TNI Mayjen TNI Nugraha Gumilar saat kunjungan kerjanya ke Redaksi tvOne di Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (17/01/2024).
Kapuspen TNI mengatakan, TNI telah membuat buku saku Netralitas TNI sebagai pedoman bagi seluruh prajurit supaya prajurit betul-betul yakin mengerti dan paham bahwa apa yang harus dia lakukan dan tidak boleh dilakukan terkait Pemilu 2024 ini.
Baca Juga:
Patriotisme Berkobar: Kolaborasi Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam Latihan Paskibraka Menyambut HUT RI ke-79
TNI bekerja untuk bangsa dan negara, TNI akan berupaya sekuat tenaga agar pelaksanaan Pemilu 2024 ini dapat berjalan dengan damai, aman dan lancar.
"Panglima TNI sudah memberikan perintah ke jajaran bawahan dan selalu mengadakan evaluasi kepada seluruh jajaran di bawah, dan kami juga menyadari tidak ada pelaksanaan tugas yang sempurna, namun kita berusaha melakukan dengan kemampuan kami untuk mengaplikasikan netralitas TNI ini dengan sebaik mungkin," ujarnya.
Selain itu, TNI juga sudah menyiapkan seluruh sarana Alutsista (AD, AL, AU) yang dimiliki dan sudah disiapkan oleh Panglima TNI untuk membantu mendistribusikan logistik Pemilu sampai ke daerah-daerah terpencil.
Baca Juga:
Cegah Prajurit TNI Terlibat Judi Online KSAD Jenderal Maruli Turun Gunung
"TNI sudah mempetakan dan dalam hal ini sifatnya BKO ke Polisi, teman-teman Polisi akan berada di depan dan TNI siap melakukan penebalan untuk daerah-daerah yang mungkin perlu pengamanan dan perhatian khusus," ucap Kapuspen TNI.
Kapuspen TNI mengungkapkan, daerah-daerah terpencil sudah ada Babinsa yang sudah paham dan mengenal daerah di wilayahnya dan para Babinsa sudah terbiasa menggunakan sepeda motor untuk mencapai sasaran yang dituju.
"Makanya, kenapa TNI dilibatkan, karena TNI tahu persis daerah-daerah tertentu, bagaimana cara mencapai ke sana, distribusi logistik Pemilu semua sudah berjalan dan sebagian besar sudah sampai ke daerah-daerah, sampai saat ini belum ada kendala-kendala dalam angkutan, mudah-mudahan tidak ada dan bisa sampai ke TPS sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan," jelasnya
Di sisi lain, Kapuspen TNI memastikan kepada seluruh masyarakat bahwa TNI siap menerima pengaduan, siap dikritik dan dalam rangka mengawas supaya Pemilu damai, TNI sudah bangun posko-posko pengaduan netralitas TNI yang ada di Satuan-Satuan TNI diseluruh wilayah Indonesia.
"Kalau ada oknum anggota TNI yang tidak netral, langsung lapor, laporan masyarakat kita akan tampung, dan akan kita tindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan Bawaslu tentunya, untuk meninal sejauh mana, pelanggan tersebut dan sanksi apa yang sesuai dengan pelanggan tersebut," imbuhnya.
"TNI pun merangkul teman-teman dari media untuk sama-sama membangun berita/informasi yang menyejukkan. Setelah pesta demokrasi ini, harapan kita semua bisa kembali hidup tenang, Pemilu dilaksanakan dengan lancar, kita bisa bekerja dengan baik, bisa menafkahi keluarga dengan baik dan ada hal yang lebih penting yaitu membangun bangsa ini ke depan harus semakin maju demi mencapai kesejahteraan untuk rakyat Indonesia," pungkas Kapuspen TNI.
[Redaktur: Amanda Zubehor]