"Negara harus transparan, setiap minggu Whole Genome
Sequence (WGS) baru harus dipaparkan," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak
Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan dalam acara daring, Jumat (18/6).
Selain itu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menduga kasus
positif dan kematian warga yang terpapar Covid-19 di lapangan lebih banyak dari
yang dilaporkan pemerintah pusat.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Hal itu berkaca pada beberapa kasus jumlah pemakaman
Covid-19 yang lebih banyak daripada data harian yang dilaporkan pemerintah
daerah.
Pihak lain yang meragukan data pemerintah yaitu Center for
Indonesia"s Strategic Development Initiatives (CISDI). Lembaga ini menyebut
29,91 persen dari populasi di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pernah
atau sedang terinfeksi Covid-19. Jumlah itu lebih besar 12 kali lipat dari data
yang dilaporkan pemerintah.
Demi menekan laju penyebaran virus corona, sejumlah daerah
menerapkan kebijakan karantina wilayah atau lockdown. Beberapa di antaranya
yaitu Bandung dan Yogyakarta. Sejumlah lembaga negara, seperti beberapa komisi
di DPR dan sebagian Kementerian Sosial juga menerapkan lockdown.
Baca Juga:
Kasus Korupsi APD Covid-19: Mantan Kadinkes Sumut Dituntut 20 Tahun Penjara
Hingga kini, pemerintah pusat dan daerah terus berupaya
menanggulangi pandemi virus corona. Mulai dari penerapan pembatasan kegiatan
masyarakat, program vaksinasi nasional hingga pemberian bantuan ekonomi kepada
kalangan yang terdampak. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.