WahanaNews.co |
Polri mengaku belum memutuskan apapun terhadap kasus dugaan kebocoran 279 juta
data penduduk Indonesia.
Data yang bocor itu diduga berasal dari BPJS
Kesehatan.
Baca Juga:
Capaian Nyata BPJS Kesehatan, Bukti Pemerataan Layanan JKN Hingga ke Pedalaman
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi
Hartono, menyampaikan, pihaknya masih mengkaji, menganalisa, berbagai
keterangan saksi yang diperiksa penyidik.
"Hasil dari keterangan saksi ini masih
didalami oleh penyidik untuk terus menyelesaikan kasus ini bersama-sama dengan
instansi yang lain," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/6/2021).
Menurut Rusdi, saksi yang diperiksa berasal
dari internal BPJS Kesehatan, Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN), hingga
vendor teknologi informasi di BPJS Kesehatan.
Baca Juga:
Pengamat Ketenagakerjaan: Penonaktifan dan Defisit JKN
"Dari perkembangan yang terakhir, kita
telah memeriksa beberapa saksi dari BPJS Kesehatan dan juga vendor yang
mengadakan daripada teknologi informasi di BPJS Kesehatan," tukas dia.
Sebagai informasi, Polri telah membentuk tim
khusus untuk mengusut dugaan kasus kebocoran 279 juta data penduduk Indonesia.
Data yang bocor itu diduga berasal dari BPJS
Kesehatan.