WahanaNews.co | Kasus konvoi kampanye sistem khilafah, membuat resah masyarakat. Aksi tersebut selain terjadi di Cawang, Jakarta Timur, juga di Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Karawang.
Berdasarkan pantauan video, aksi konvoi khilafah tersebut dilakukan oleh jemaah atau anggota organisasi Khilafatul Muslimin. Mereka membagikan selebaran berisi ajakan agar masyarakat mendukung sistem khilafah diterapkan di Indonesia.
Baca Juga:
Khilafatul Muslimin Lakukan Hidden Crimes, Artinya Apa Sih?
Siapakah organisasi Khilafatul Muslimin yang nekat menggelar kampanye sistem khilafah itu? Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid mengatakan, kelompok Khilafatul Muslimin sama bahayanya dengan HTI, NII dan ISIS.
Sebab, Khilafatul Muslimin juga mengampanyekan tegaknya sistem khilafah di Indonesia yang berasaskan Pancasila dan UUD 45.
"Bedanya, HTI merupakan gerakan trans-nasional dan sedang memperjuangkan sistem khilafah di berbagai negara. Sementara Khilafatul Muslimin mengklaim sudah mendirikan khilafah dengan khalifah terpilih,” kata Nurwakhid, Selasa (31/5/2022).
Baca Juga:
Khilafatul Muslimin Punya Universitas, Lulusannya Sarjana Apa?
Nurwakhid menyatakan, genealogi Khilafatul Muslimin tidak bisa dilepaskan dari Negara Islam Indonesia (NII) karena sebagian besar tokoh kunci dalam gerakan ini adalah mantan NII.
Pendiri dan pemimpin gerakan Khilafatul Muslimin adalah Abdul Qadir Hasan Baraja, mantan anggota NII, sekaligus salah satu pendiri Pondok Pesantren Ngruki dan ikut ambil bagian dalam Majelis Mujahidin Indonesia pada 2000, walaupun memilih tidak aktif.
Terdapat beberapa parameter yang bisa dipakai dalam melihat Khilafatul Muslimin. Pertama, dari aspek ideologi sangat berbahaya karena memiliki cita-cita ideologi khilafah di Indonesia sebagaimana HTI.