WahanaNews.co | Pihak
keluarga mengungkapkan Sastrawan sekaligus Guru Besar Universitas Negeri
Surabaya (Unesa), Budi Darma tutup usia dalam kondisi terinfeksi Covid-19.
Baca Juga:
Korupsi APD Covid Negara Rugi Rp24 Miliar, Eks Kadinkes Sumut Divonis 10 Tahun Bui
Anak ketiga Budi, Hananto Widodo mengatakan sang ayah
menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Islam (RSI) Ahmad Yani, Sabtu
(21/8) pagi.
"Meninggal hari ini, karena Covid-19, dan sudah
dimakamkan di (TPU) Keputih," kata Hananto.
Hananto mengatakan kabar itu diketahuinya saat kakaknya
mengirimkan pesan WhatsApp, jika kesadaran ayahnya menurun, pukul 05.50 WIB.
Hanya selang 10 menit, Budi dinyatakan meninggal dunia oleh dokter.
Baca Juga:
Saut Poltak Tambunan, Sastrawan Batak Pertama yang Raih Penghargaan Sastra Rancage
"Dokternya bilang jam 06.00 WIB pagi bapak meninggal.
Lalu telepon ke rumah, Jam 07.30 WIB, diminta perawat ke sana," ucapnya.
Sebelum dinyatakan meninggal, Budi sempat dirawat di Ruang
Mina, RSI Ahmad Yani, sejak 26 Juli 2021. Hal tersebut lantaran ia sempat
terjatuh di rumahnya karena merasa lemas.
Ketika menjalani tes swab Budi dinyatakan terkonfirmasi
positif Covid-19. Tak hanya itu, satu keluarga yang ada di rumah, kecuali
pembantunya, seluruhnya positif covid.
"Setelah itu, tanggal 28 Juli saya dirawat di RSI
Jemursari, bapak ibuk di RSI A Yani. Saya tanggal 3 Agustus sudah keluar, ibu
tanggal 13 Agustus pulang," ucap dia.
Hananto menduga satu keluarganya tertular Covid-19 dari
seorang panitia kurban kampung setempat. Ia mendapatkan kabar bahwa orang yang
membagikan daging tersebut sempat menjalani isolasi mandiri.
"Ada pengantar daging kurban datang ke sini, dia buka
masker dan tanya alamat ke saya, otomatis saya mendekat, dan besoknya badan
saya nggak enak," ujarnya.
Meski demikian, menurut Hananto, bapaknya termasuk orang
yang dapat bertahan cukup lama bertarung melawan Covid-19. Kurang lebih dalam
22 hari perawatan. Menurutnya vaksinasi lah yang membuat Budi bisa kuat begitu
lama.
"Bapak umurnya 84 tahun, sempat kena pneumonia tapi
masih bisa bertahan 22 hari. Vaksin itu lumayan membantu," tutupnya. [rin]