WahanaNews.co | Polda Metro Jaya mengingatkan bahwa
pemudik yang kembali ke Jakarta wajib mengantongi surat bebas Covid-19.
"Warga
Jakarta yang mudik, yang akan masuk ke Jakarta, diwajibkan membawa surat antigen
bebas Covid-19 dari daerah mereka mudik, diperlihatkan surat bebas Covid-19 di
titik pemeriksaan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes
Pol Yusri Yunus, di Jakarta, Jumat (14/5/2021).
Baca Juga:
Pemprov DKI Perpanjang PPKM Mikro Hingga 31 Mei
Yusri
menjelaskan, Kepolisian akan melakukan pemeriksaan kelengkapan surat
bebas Covid-19 tersebut mulai Minggu (16/5/2021).
Polda
Metro Jaya akan mendirikan pos pemeriksan di KM 34 Tol Jakarta-Cikampek arah
Jakarta, dan di Pos Cikupa.
Untuk
ruas jalan arteri, pemeriksaan surat bebas Covid-19 akan dilakukan di Jatiuwung
serta Kedungwaringin.
Baca Juga:
Operasi Larangan Mudik Usai, Berganti Fase Pengetatan 18-24 Mei
"Teknisnya, semua
kita lakukan pemeriksaan, bahwa semua pengendara wajib memperlihatkan surat
bebas Covid-19," katanya.
Yusri
juga mengimbau kepada pemudik untuk lebih dulu melakukan tes usap (swab test) antigen sebelum kembali ke
Jakarta untuk mencegah terjadinya penumpukan kendaraan.
Polda
Metro Juga akan menyiapkan layanan tes usap antigen bagi kendaraan yang hendak
masuk ke Jakarta, namun tidak membawa surat bebas Covid-19.
"Kalau
tidak ada, kita akan buka drive
thru dan random sampling untuk swab antigen, tapi untuk lebih
memudahkan supaya tidak terhambat di jalan, tidak terjadi kemacetan,
sebelum berangkat sebaiknya dilakukan swab
antigen," katanya.
Polda
Metro Jaya, pada Jumat (14/5/2021) malam, mengakhiri penyekatan mudik
Lebaran 2021 yang digelar sebagai tindak lanjut kebijakan larangan mudik dari
pemerintah.
Ditlantas
Polda Metro Jaya juga kembali membuka jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed
(MBZ) arah Cikampek pada tengah malam.
Kepolisian
menutup jalan layang tersebut sejak 6 Mei lalu sebagai bagian dari Operasi
Ketupat Jaya 2021, yang fokusnya adalah penyekatan mudik dengan menutup akses
keluar dan masuk Jabotabek.
Polda
Metro Jaya, bersama Kodam Jaya dan Pemprov DKI Jakarta, telah
menggelar kegiatan penyekatan mudik lewat Operasi Ketupat Jaya 2021.
Operasi
yang sejatinya digelar pada 6-17 Mei 2021 tersebut adalah tindak lanjut dari
kebijakan pemerintah pusat yang melarang masyarakat untuk pulang ke kampung
halaman demi menekan penyebaran virus Covid-19.
Pendataan Warga
Gubernur
DKI Jakarta, Anies Baswedan, sebelumnya menginstruksikan Camat dan Lurah di seluruh wilayah
administratif Jakarta untuk proaktif mendata warga yang baru kembali dari mudik
Lebaran.
Ia juga
meminta aparatur pemerintah proaktif untuk memastikan semua warga yang
keluar-masuk lingkungan tetap terkendali.
Langkah
itu dilakukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 yang biasa terjadi setelah
libur panjang.
"Jadi
kita tidak menunggu, tapi justru proaktif memastikan bahwa semuanya bisa
terkendali," kata Anies di Jakarta, Jumat (14/5/2021).
Sebelumnya,
Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi DKI Jakarta sudah
memutuskan pengetatan dua lapis untuk mengantisipasi kepadatan arus balik
Lebaran.
Lapis
pertama, sebelum memasuki wilayah Jakarta; dan lapis kedua, ketika
tiba di Jakarta.
Menurut
Anies, yang paling penting dalam mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 setelah
arus balik Lebaran ada di komunitas, baik itu di kampung maupun di kompleks
perumahan.
Ia
meminta, pada saat warga yang mengikuti arus balik sampai di Jakarta, maka
di kampung-kampung dan di kompleks-kompleks para Gugus Tugas RT dan RW harus
segera mendata siapa saja warga yang masuk dan kondisinya seperti apa.
Bila
ditemukan gejala Covid-19, langsung diambil tindakan isolasi.
Anies
mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan memastikan bahwa koordinasi, mulai
dari jenjang provinsi sampai dengan RT/RW itu, berjalan sinkron.
"Karena
itu, nanti akan diadakan pertemuan khusus dengan melibatkan seluruh Ketua
RT/RW, kemudian Camat dan Lurah, kemudian Babinsa dan Bhabinkamtibmas juga, untuk bisa
bekerja secara sinkron sampai ke bawah," ujar Anies.
"Jadi
Ketua RT, Ketua RW, gugus tugasnya akan melakukan monitoring,
sehingga seluruh warga yang datang akan dilakukan pemantauan, dicek kondisinya,
dipastikan bahwa yang bersangkutan sehat, yang bersangkutan tidak bergejala.
Dan akan dilakukan tes rapid antigen," kata Anies. [qnt]