Pertamina juga menjalankan inisiatif energi hijau lainnya, seperti meningkatkan kapasitas pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga matahari, angin, dan air.
Menurut Iman, salah satu cara paling efektif yang dilakukan Pertamina untuk meningkatkan perannya dalam pertumbuhan energi bersih dalam bauran energi adalah membangun kolaborasi berbagai pihak secara global dengan target yang mengikat dan perencanaan transisi yang tegas.
Baca Juga:
Kebut Elektrifikasi dan EBT, PLN Kantongi Pendanaan US$ 581,5 Juta dari Bank Dunia
"Kami berkomitmen kuat untuk melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan dari COP26 sejalan dengan transisi energi yang sedang dijalankan oleh perusahaan," tuturnya.
Sebelumnya, Pertamina telah berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) hingga 81,4 juta ton pada 2060.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan, dalam rangka mengatasi perubahan iklim, transisi energi ke EBT akan terus berlanjut sesuai arahan Presiden.
Baca Juga:
Kebut Elektrifikasi dan EBT, PLN Kantongi Pendanaan US$ 581,5 Juta dari Bank Dunia
"Namun harus sejalan dengan prinsip ketahanan energi, aksesibilitas, dan keterjangkauan. Pertamina akan terus berusaha mengupayakan adanya keseimbangan antara agenda perubahan iklim dan ketahanan energi di Indonesia serta keberlanjutan perusahaan," kata Nicke, dalam KTT Iklim PBB COP26, Selasa (2/11/2021).
Di sektor energi, pemerintah berambisi mengurangi emisi sebanyak 314 juta ton setara CO2 (CO2e) pada 2030.
Di mana 183 juta ton atau lebih dari 50% diantaranya merupakan target sektor EBT.