WahanaNews.co
| Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM,
Rida Mulyana, mengungkapkan, masih ada 542.124 rumah tangga yang belum kena
setrum atau teraliri listrik hingga kuartal I-2021.
Saat
ini, pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2022.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Untuk
mencapai hal tersebut, Rida bahkan meminta agar PT PLN (Persero) mendapat
suntikan modal berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) dari pemerintah sebesar Rp
12,02 triliun.
"Sampai
kuartal I-2021 itu, sejumlah 542.124 rumah tangga belum berlistrik, data
dinamis bisa bertambah. Tapi untuk desa berlistrik tidak dinamis, ada 345
desa," katanya, dalam RDP dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (27/5/2021).
Mengenai
realisasi rasio elektrifikasi, dikatakan Rida, hingga kuartal I-2021 sudah
mencapai 99,28% atau meningkat tipis dari Desember 2020 yang mencapai 99,2%.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Sedangkan
untuk rasio desa berlistrik sudah mencapai 99,59% atau meningkat dari Desember 2020
yang sebesar 99,56%.
"Komposisi
dari sisi status yang dilistriki ada rumah tangga yang dilistriki langsung oleh
PLN, non PLN dan LTSHE ini program pemerintah dan sama sekali belum
terlistriki," ujarnya.
Untuk
mengatasi hal tersebut, Rida mengaku, pemerintah sudah menyiapkan tiga
strategi.
Pertama,
perluasan jaringan atau grid extension. Di mana perluasan listrik dari
desa atau rumah tangga yang dekat dengan grid PLN. Program ini untuk 24
desa di tahun 2021.
Kedua,
pembangunan pembangkit atau mini grid berbasis EBT di daerah yang
kelompok masyarakatnya sulit terjangkau. Program mini grid untuk 37 desa
di tahun 2021.
Ketiga,
menyediakan tabung listrik atau yang disebut dengan alat penyalur daya listrik
(APDAL) sebanyak 20.711 unit untuk 285 desa melalui APBN dan menyediakan
pengisian energi listrik (SPEL) pada tahun 2021.
Khusus
strategi yang ketiga, dikatakan Rida, berlaku bagi wilayah yang jarak satu
rumah ke rumah yang lainnya lebih dari 500 meter atau lebih, sehingga tidak
mungkin dilakukan perluasan jaringan maupun pembangunan mini grid. [qnt]