WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat atau PUPR mempercepat pembangunan Bendungan Manikin di
Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), demi mendukung
produktivitas pertanian.
Menteri
PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan, ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di
NTT, yang memang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.
Baca Juga:
Laporan Etik Menanti Ahmad Dhani, Rayen Pono Bawa Bukti ke MKD
Pembangunan
bendungan itu, lanjutnya, juga akan diiringi dengan jaringan irigasi.
"Dengan
demikian, bendungan yang dibangun dengan biaya besar itu dapat
bermanfaat, karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah
milik petani," kata Basuki, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa
(9/2/2021).
Menurutnya,
pembangunan Bendungan Manikin terus digenjot dan diproyeksikan dapat memenuhi
kebutuhan irigasi pertanian di Kabupaten Kupang.
Baca Juga:
Dear Traveler, Berikut 4 Destinasi Wisata di Flores Barat yang Wajib Didatangi
"Konstruksi
Bendungan Manikin mulai dikerjakan pada 2019 melalui 2 paket pekerjaan senilai
Rp 2
triliun," ujarnya.
Dia
menjelaskan, hingga 31 Januari 2021, progres
konstruksi dari Paket I mencapai
19 persen, dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Adhi Karya (Persero) Tbk - PT Jaya Konstruksi (KSO), bernilai
kontrak Rp 1,02 triliun.
Sementara
untuk Paket II senilai Rp 905,2 miliar, yang dilaksanakan kontraktor PT PP
(Persero) Tbk - PT Ashfri Putralora - PT Minarta Dutahutama (KSO), mencapai progres
fisik 26,46 persen atau lebih cepat dari yang direncanakan, yakni 25,2 persen.
"Bendungan
ini direncanakan dapat memenuhi kebutuhan irigasi pertanian seluas 310 hektar
di Kabupaten Kupang," jelas Basuki.
Selain
itu, bendungan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai
sumber air baku sebesar 700 liter per detik untuk Kota dan Kabupaten Kupang,
Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 0,125 MW, pengendalian
banjir di Dataran Manikin hingga 531,70 meter kubik per detik, dan potensi pariwisata.
Basuki pun
mengatakan, selain Bendungan Manikin, di Provinsi NTT juga dibangun empat
bendungan lainnya, yakni Napun Gete di Kabupaten Sikka, Bendungan Temef (Kabupaten
Timor Tengah Selatan), Bendungan Mbay (Kabupaten Nagekeo), dan Welekis (Kabupaten Belu).
"Selama
pandemi, pekerjaan pembangunan bendungan tidak dihentikan, guna menjaga
kesinambungan roda perekonomian, terutama penyediaan lapangan kerja," pungkas
Basuki. [qnt]