WahanaNews.co | Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin meningkat sebesar 73,9 persen, menurut survei Litbang Kompas.
Golkar menilai hal itu prestasi yang tidak mudah di tengah pandemi.
Baca Juga:
20 Oktober 2024: Melihat Nasib Konsumen Pasca Pemerintahan 'Man Of Contradictions'
"Saya kira Pemerintahan Jokowi telah menunjukkan kinerja yang sangat dirasakan memuaskan masyarakat. Sekalipun di tengah masih pandemi Covid-19, berbagai capaian kinerja terutama dalam pengendalian Covid-19," kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Senin (21/2/2022).
"Tidak mudah bagi Pemerintahan Jokowi di tengah pandemi ini mendapatkan kepercayaan publik yang tinggi seperti ini. Dengan kerja keras Pemerintahan Jokowi, pengendalian Covid-19 berjalan dengan baik bahkan dinilai sebagai empat negara yang paling berhasil menangani pandemi serta dampak ekonomi dan sosial yang ditimbulkannya," lanjut Ace.
Ace menilai kinerja Jokowi terlihat di beberapa aspek terutama ekonomi yang saat ini justru mampu keluar dari resesi. Dia menilai hal ini tidak lepas dari kebijakan pemulihan di bawah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Baca Juga:
HUT ke-79 TNI, Ini Pesan Presiden Jokowi ke Prajurit Indonesia
"Dari aspek ekonomi, misalnya, kita merupakan negara yang termasuk paling cepat keluar dari resesi. Pertumbuhan ekonomi kita pada tahun lalu mencapai 3,7%. Hal ini tidak lepas dari kebijakan pemulihan ekonomi Nasional (PEN) yang dinilai tepat di bawah koordinasi Ketua KCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional), Pak Airlangga Hartarto atas arahan Presiden Jokowi," ucapnya.
Begitu juga dengan aspek sosial terutama bantuan kepada masyarakat terdampak di tengah pandemi. Ace menilai hal-hal itu yang menjadikan publik puas dengan kinerja Jokowi.
"Selain itu, berbagai kebijakan bantuan sosial untuk menjadi social safety net terus diberikan kepada rakyat berpenghasilan rendah dan yang berpotensi terkena dampak ekonomi akibat pandemi seperti PKH, BPNT, Bantuan Sosial Tunai, dan berbagai insentif lainnya," ujarnya.