WahanaNews.co | Ketua Umum Barisan Pekerja Persatuan Indonesia (Basperindo) Arnod Sihite minta pemerintah tidak melakukan pelarangan pemanfaatan Tiktok Shop sebagai medium jual beli untuk masyarakat.
Arnod justru mendorong pemerintah jika ingin membuat peraturan maka yang diatur adalah pelarangan barang-barang impor untuk dijual melalui Tiktok Shop dan mengutamakan hasil produk UMKM lokal milik anak bangsa.
Baca Juga:
Polemik Bea Cukai Tahan Kiriman Barang PMI, Basperindo Apresiasi Respon Cepat BP2MI
"Yang soal bukan Tiktok Shopnya karena itu medium saja. Tetapi perhatian kami adalah barang yang dijual di sana. Pemerintah jika mau atur ya stop barang importnya, dan utamakan produk lokal anak-anak bangsa kita sendiri, hasil UMKM masyarakat," ungkap Arnod kepada wartawan, Senin (2/10/2023).
Menurut dia, tidak sedikit pelaku UMKM dalam negeri yang mampu meraup rejeki dengan berjualan melalui Tiktok Shop.
Lebih daripada itu, jika ternyata dilakukan pelarangan maka pemerintah perlu memikirkan nasib para pelaku usaha ini yang jumlahnya tidak sedikit.
Baca Juga:
ILO Hadiri Talk show FSP Kerah Biru: Kampanyekan Kesetaraan Gender
"Bisa jadi potensi pengangguran baru lagi. Ini yang harus dipikirkan oleh pemerintah. Jangan serta-merta tutup mediumnya,cukup diatur barang-barang yang dijual di sana," sambung Wakil Ketua Umum DPP KSPSI itu.
Bagi dia pemrintah saatnya mendorong lebih kencang lagi para pelaku usaha di Indonesia untuk segera naik kelas dari model penjualan melalui pasar konvensional untuk memanfaatkan media sosial sama halnya dengan memanfaatkan platform e-commerce.
"Digitalisasi ekonomi itu tidak bisa kita tahan laju perkembangannya. Kita justru harus mendorong masyarakat kita untuk tidak ketinggalan sehingga perkembangan teknologi digital ini bisa membawa berkah untuk peningkatan kesejahteraan," tukas Arnod.