WahanaNews.co | Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya
Mangkoenagoro IX, atau sering disebut Mangkunegara IX, wafat, Jumat (13/8/2021), pukul
02.30 WIB.
Berita
duka itu telah tersebar secara berantai di media sosial.
Baca Juga:
Kabar Duka, Ketua MPW PP Sumut Kodrat Shah Tutup Usia
"Iya
benar, beliau wafat dini hari tadi, pada pukul 02.30 WIB, karena sakit jantung," kata
Humas Pura Mangkunegaran, Joko Pramudya.
Mangkunegara
IX wafat di Jakarta, dan rencananya dimakamkan di Astana Giri Layu, Matesih,
Karanganyar, Jawa Tengah.
"Untuk
proses pemakaman masih dirapatkan, dan keterangan resminya akan menyusul," ujarnya.
Baca Juga:
Kabar Duka, Letjen TNI (Purn) TB Silalahi Meninggal Dunia di Usia 85 Tahun
Raja Masa Kini
Dikutip
dari situs puromangkunegaran.com,
Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Mangkoenagoro IX, atau lebih dikenal dengan
Mangkoenagoro IX, dilahirkan di Surakarta pada tanggal 18 Agustus 1951.
Dia
adalah putra laki-laki kedua dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya
Mangkoenagoro VIII dan Raden Ajeng Sunituti atau Gusti Kanjeng Putri
Mangkoenagoro VIII.
Pada
masa remaja, Mangkoenagoro IX bernama Gusti Pangeran Haryo Sudjiwo Kusumo.
Mangkoenagoro
IX menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Kota Surakarta.
Minat
terhadap kesenian, terutama seni tari, ia tunjukkan dengan kemahiran memerankan
Bambangan, yaitu seorang kesatria lemah lembut dan halus.
Peran
Bambangan membutuhkan karakter yang kuat dan latihan yang keras untuk mencapai
tingkat seorang penari yang layak tampil.
Setelah
Mangkoenagoro VIII wafat pada 2 Agustus 1987, lebih kurang satu tahun Pura
Mangkunegaran tidak memiliki penguasa.
Bertepatan
tanggal 4 Jumadilakhir 1920, atau 24 Januari 1988, GPH Sudjiwo Kusumo dinobatkan menjadi
penguasa Mangkunegaran dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo
Mangkoenagoro IX.
Penobatan
GPH Sudjiwo Kusumo menjadi KGPAA Mangkoenagoro IX merupakan peristiwa besar,
yakni seorang putra mahkota memimpin kerajaan.
Pada
saat penobatannya dipenuhi suasana sakral, digelar Tari Bedhaya Anglir Mendhung dan Tari Palguna Palgunadi.
Mangkoenagoro
IX merupakan raja masa kini atau raja modern yang peduli akan perkembangan
kesenian.
Hal itu
ditunjukkan dengan menempatkan kesenian, khususnya seni tari, yang
mengikuti perkembangan zaman.
Di
samping itu, Mangkoenagoro IX juga menampilkan Pura Mangkunegaran sebagai pusat
budaya Jawa.
Para
pengunjung pura selalu disuguhkan kesenian Mangkunegaran, seperti tari, wayang
kulit, dan fragmen.
Pada
masa pemerintahan Mangkoenagoro IX, kehidupan tari gaya Mangkunegaran semakin berkembang.
Karya-karya
yang dihasilkannya pada masa Mangkoenagoro IX, di antaranya, tari Bedhaya Suryosumirat (1990), tari Kontemporer Panji Sepuh (1993), tari Harjuna Sasrabahu, tari Puspita Ratna (1998), tari Kontemporer Negeri Sembako (1998), tari Kontemporer Krisis (1999), drama tari Mintaraga, drama tari Dewa Ruci, dan lain sebagainya. [dhn]