WahanaNews.co | Lilik (15) yang korban tragedi Stadion Kanjuruhan Malang hingga kini masih terkujur lemas usai menjalani operasi di lengan tangan kanannya. Tiga bulan sudah pasca tragedi Kanjuruhan ia belum juga sepenuhnya sembuh.
Warga asal Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang ini sebelumnya memang tidak dirawat secara medis karena takut jarum suntik. Keluarganya lebih memilih membawa korban yang masih bersekolah ke pengobatan tradisional sangkal putung.
Namun kondisinya belum sepenuhnya sembuh sehingga harus dilarikan ke RSUD Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Kini pasca operasi di tangannya ia memang masih perlu perawatan dan menginap di ruang Diponegoro lantai tiga RSUD Kanjuruhan.
Baca Juga:
Ingat Suporter Mengerang di Kanjuruhan, Panpel Arema FC Menangis
Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana berkesempatan menjenguk Lilik pasca menerima laporan mengakui bersyukur operasi yang dijalankan pelajar asal Kalipare berjalan lancar. Pasalnya sebelum dilakukan tindakan medis memang luka patah tulang yang dideritanya sempat belum sembuh karena yang bersangkutan takut jarum suntik, sehingga enggan dirawat secara medis.
"Kami diberi informasi oleh rekan-rekan Aremania yang ada di kabupaten, setelah kami cek salah satu kendalanya adalah mbak Lilik ini takut dengan jarum suntik," ungkap Putu Kholis saat menjenguk di RSUD Kanjuruhan, pada Jumat sore (6/1/2023).
Pihaknya pun lantas mengirimkan tim trauma healing dan psikolog agar bisa menangani khusus korban yang ketakutan jarum suntik. Setelah diasesmen dan ditangani akhirnya korban dan keluarganya bersedia dibawa ke RSUD Kanjuruhan untuk dilakukan perawatan lebih lanjut, setelah sebelumnya berkonsultasi dengan Bupati Malang juga.
Baca Juga:
Sidang Kanjuruhan, Ahli: Gas Air Mata Tak Bisa Dideteksi di Jenazah
"Dengan beberapa upaya penanganan psikologi kami bisa meyakinkan, Alhamdulillah pagi tadi sudah dilakukan tindakan operasi dan Alhamdulillah lagi operasi berjalan lancar. Dan saat ini peoses pemulihan setelah operasi penanganan patah tulang lemgan di bagian kanan," paparnya.
Di sisi lain Direktur Utama (Dirut) RSUD Kanjuruhan dr. Bobi Prabowo menjelaskan, saat masuk ke rumah sakit pada Kamis kemarin (5/1/2023) kondisi Lilik sebenarnya sadar dan baik. Namun patah tulang di bagian tangan lengan kanannya masih ada benjolan di tulangnya karena belum sepenuhnya tersambung, sehingga diperlukan tindakan operasi.
"Ada (tulang) nyembul dan keras itu tulang lengan kanan. Jadi patah kalau mau lihat nyembul benar-benar patah, makanya harus dioperasi. (Sambungan tulangnya) ini kan keluar, harus didekatkan, sehingga harus dipasang plat dikembalikan normal. Pada usia 15 tahun itu bisa kembali sempurna, kalau nggak panjang sebelah," jelas Bobi saat mendampingi Kapolres Malang.
Menurutnya, pasca operasi korban harus menjalani observasi di rumah sakit selama dua sampai tiga hari sebelum akhirnya diperbolehkan pulang. Setelah itu akan dilakukan kontrol lanjutan hingga akhirnya sembuh total.