WahanaNews.co | Banyak
cerita memilukan dalam tragedi jatuhnya pesawat pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di
perairan kepulauan Seribu. Salah satunya adalah kisah Pramugari Mia Tresetyani,
yang jadi penumpang pesawat nahas ini. Ia sempat menelpon ibunya sebelum
pesawat jatuh.
Baca Juga:
Ternyata Pramugari Sering Enggan Berkomentar Mengenai Hal Ini
"Sekitar dua jam sebelum kejadian, Mia sempat kontak
ibunya," ujar Ginsir, kakak sepupu almarhumah kepada MNC Portal Indonesia,
Minggu (10/1/2021).
Dalam percakapan telepon itu, pramugari berusia 23 tahun
sempat bercerita penerbangannya delay gara-gara hujan deras. Sang Ibu, Ni Luh
Sudarni sempat berpesan untuk berhati-hati.
Sore harinya, Sudarni dan suaminya, Zet Wadu mendapatkan
kabar dari pemberitaan media bahwa pesawat yang ditumpangi putrinya los kontak
dan jatuh di sekitar Kepulauan Seribu.
Baca Juga:
Kasus Dugaan TPPU Lukas Enembe, KPK Periksa Seorang Pramugari
Pasangan suami istri itu pun sangat terpukul dengan nasib
putrinya kelahiran 23 November 1998 itu. "Bapak dan ibu syok kemudian kami
yang menghandel telepon," ujar Ginsir.
Mia baru sekitar 3 tahun bekerja di Sriwijaya Air.
"Terakhir dia pulang ke rumah Agustus tahun lalu," imbuh Ginsir.
Rencananya, kakak almarhumah, Ardy S Cornelis Wadu dan sang
paman akan berangkat ke Jakarta untuk membantu proses identifikasi.
"Mungkin dua hari ke depan berangkatnya," ujar Ginsir. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.