"BGN ini program Presiden, bagaimana ini bisa selesai cepat, bagaimana 2025 ini targetnya tercapai karena multi efeknya ya betul-betul dirasakan oleh masyarakat. Tapi, setelah kami jalan di dapil masing-masing, kami nggak nyaman juga, Pak, politisi yang mintalah, yang apa," ujar Sahidin.
Ia mengakui pernah berkomunikasi dengan staf Kepala BGN, namun menurutnya itu hanya bertujuan menjembatani, bukan untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga:
Program Makan Bergizi Gratis Capai Puluhan Juta Penerima, BGN dan Kemenkes Sinkronkan Data Kasus Keracunan
"Memang saya ada menelepon staf Bapak, tetapi kami hanya menjembatani, mungkin kalau yang lain nggak tahu saya. Tapi, kalau ada, tolong tunjuk ini minta-minta ini kerjaannya," ungkapnya.
Sahidin juga menegaskan bahwa narasi liar soal isu politikus tidak boleh menjadi pengalihan isu karena justru menimbulkan keresahan publik.
"Ini cari komisi ini, ini mencari kesempatan ini di program ini, begitu dong. Tapi, kalau buat narasi-narasi sehingga pengalihan isu-isu ini keluar, nggak mau juga kita. Persoalannya di dalam, di dalam sendiri. Saya tahu, kalau kita bicara mafia, mungkin nggak?" tutup Sahidin.
Baca Juga:
BGN Tutup Sementara Dapur MBG di Nias Utara Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Susu
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.