WahanaNews.co | Berkat komitmennya untuk berkontribusi menekan emisi karbon, PLN grup berhasil peroleh 4 penghargaan Transparansi Emisi Korporasi (TEK) 2022 dari Beritasatu Media Holdings dan Bumi Global Karbon.
Predikat yang diraih antara lain, Green dan Platinum Plus untuk kategori BUMN, kemudian predikat Green dan Silver sektor korporasi non Emiten oleh anak usahanya, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Agung Murdifi menyebutkan raihan ini menjadi bukti keseriusan PLN dalam penurunan emisi untuk membantu pemerintah mencapai target Carbon Neutral di tahun 2060.
Dia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak penyelenggara atas apresiasi yang diberikan.
"Ini jadi motivasi penting bagi PLN, terlebih dalam mendorong sistem yang lebih baik dan transparan sebagai upaya penurunan emisi di aset pembangkit kami," ujar Agung Murdifi dalam keterangan tertulis, Minggu (24/4/2022).
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Agung menuturkan bahwa PLN Grup menaruh perhatian besar terhadap tren global dan transisi energi. Itu sebabnya, PLN telah menyusun strategi dan peta jalan untuk mendorong dekarbonisasi.
Salah satu yang upaya yang dilakukan yaitu simulasi dan proyeksi emisi GRK sektor ketenagalistrikan sepuluh tahun ke depan sebagai bagian dari analisis perencanaan pengembangan sistem kelistrikan jangka panjang.
"Dalam hal pengelolaan emisi GRK, PLN melakukan inventarisasi GRK seluruh unit pembangkit listrik dan melaporkannya secara periodik kepada Kementerian ESDM dan secara transparan PLN mempublikasikan hasil inventarisasi GRK dalam Laporan Keberlanjutan," imbuhnya.
Direktur Pemberitaan Beritasatu Media Holdings Primus Dorimulu memaparkan penghargaan TEK 2022 merupakan sebuah apresiasi kepada korporasi yang dinilai terbaik menunjukkan kepatuhan dalam menjalankan ESG (Environmental, Social and Corporate Governance) lewat transparansi kepatuhan menurunkan emisi GRK.
"Korporasi diharapkan menjadi pihak terdepan dalam menjalankan ekonomi hijau, guna mengurangi pemanasan global, dan memulihkan bumi kita yang sakit agar kembali sehat," tuturnya.
Melanjutkan, Primus juga menyebut seiring dengan kesepakatan para pemimpin dunia pada November 2021 lalu, saat ini dunia semakin mendorong investasi hijau yang menjunjung keadilan dan pertumbuhan berkelanjutan.
ESG merupakan isu utama, sehingga bagi korporasi yang kurang mengindahkan ESG akan terpental dari peta global.
Di sisi lain, Founder PT Bumi Global Karbon Deni Daruri menyebutkan sasaran penilaian penghargaan berasal dari laporan keberlanjutan tahun 2020 yang terbit di 2021.
"Kriteria pertama data yang diambil adalah perhitungan emisi perusahaan dari berbagai scope dan perhitungan penurunan emisi yang diungkapkan. Kriteria kedua kami turut melihat apakah terdapat assurance report dalam SR yang menjamin perhitungan tersebut," jelas Deni. [non]