WahanaNews.co | Konsumen RI mulai menyasar laptop kelas premium sebagai perangkat yang harus dimiliki. Sebelumnya, pengguna laptop di Tanah Air lebih memilih menggunakan produk low-end atau menengah ke bawah.
"Peralihan ke komputer premium mulai meningkat di Indonesia. Intel sebelumnya melihat Indonesia sebagai pasar komputer low-end, tetapi semuanya berubah," ujar Cekiel Danielson, Director of Consumer Sales, Intel Corporation Asia Pacific dalam peluncuran 12th Gen Intel® Core™ dan Intel® Evo di Jakarta, pada Rabu (25/5).
Baca Juga:
Survei KKI: 60,8% Konsumen Tahu Bahaya BPA, Namun Tetap Gunakan Galon Guna Ulang
"43 persen perangkat yang terjual di Indonesia sekarang adalah perangkat premium. Angka ini meningkat signifikan dari tahun ke tahun selama empat tahun terakhir," ia menambahkan.
Pasar laptop di Indonesia juga dinilai akan terus tumbuh, terlebih karena jumlah penduduk Indonesia yang sangat banyak sehingga potensi pasar ini masih dapat dimaksimalkan.
Di Asia Tenggara, penjualan laptop premium di Indonesia sudah memberikan sinyal bagus dan mulai tampak bersaing dengan negara-negara tetangga.
Baca Juga:
Melihat Politik Hukum Perlindungan Konsumen Prabowo-Gibran Pasca 100 Hari Kerja
Namun jika dibandingkan dengan Singapura yang memiliki pasar yang lebih matang atau Thailand yang memiliki pasar gaming paling besar di Asia Tenggara, bahkan di Asia, Indonesia masih cukup tertinggal.
"Saya akan bilang [Indonesia] punya potensi yang besar dan Indonesia sejauh ini sudah mengalami peningkatan penetrasi PC hingga 40 persen," terang Cekiel.
"Angka tersebut adalah peningkatan yang signifikan selama beberapa tahun terakhir," lanjutnya.
Selain beralih ke laptop yang lebih premium, pengguna komputer (PC) di Indonesia juga disebut mengalami peningkatan pesat selama pandemi Covid-19.
Pada 2019, pengguna komputer yang memakai perangkatnya setiap hari hanya mencapai 20 persen.
Namun pada 2021, angka tersebut berubah menjadi lebih dari dua kali lipat, yakni 43 persen.
Hal tersebut dikarenakan hampir semua aktivitas seperti belajar, bekerja, hingga bermain game selama pandemi beralih ke perangkat digital yang membuat penggunaan komputer meningkat drastis.
"Pandemi telah mengubah semua bagian kehidupan kita, seperti work from home, learn from home, games from home. Itu banyak memberikan dampak pada setiap hal yang kita lakukan," kata Cekiel.
"PC telah menjadi sebuah bagian penting dari kehidupan digital orang-orang," imbuhnya.
Bekerja dan Belajar
Di sisi lain, pengguna di Indonesia kebanyakan menggunakan laptopnya untuk belajar dan bekerja. Melansir situs Indonesia Baik, data itu diperoleh lewat survei terhadap 2.121 responden.
Dari 2.121 responden itu, ada 54,55 persen pengguna yang memakai laptop untuk bekerja dan 53,65 persen untuk belajar. Sementara, penggunaan laptop untuk hiburan sebesar 34,94. [jat]