WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan resmi menerima gelar Honorary Professor (Profesor Kehormatan) dari Tsinghua University atas jasanya dalam mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Cina.
Mengenai pemberian gelar ini, Luhut segera melaporkannya kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Menurut Luhut, Presiden menginginkan dirinya untuk menerima gelar tersebut.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
"Saya sempat bertanya kepada pihak Tsinghua tentang alasan mereka memberikan gelar ini. Mereka menyatakan bahwa saya berkontribusi signifikan dalam mempererat hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok," ujar Luhut, dikutip dari Antara, Jumat (14/6/2024).
Menurut Tsinghua University, kontribusi Luhut dalam mempererat hubungan Indonesia dan Cina sangat signifikan dan dianggap memberikan manfaat besar bagi kedua negara serta kawasan sekitarnya.
Luhut mengungkapkan bahwa sebelumnya ia beberapa kali ditawari penghargaan serupa dari universitas lain, tetapi selalu menolaknya.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Luhut, sebagai lulusan Akademi Militer, merasa lebih terbiasa dengan perintah "siap dan laksanakan" dan tidak menyukai pelajaran aljabar dan matematika, sehingga merasa terhormat menerima gelar ini dari salah satu cabang ilmu pengetahuan.
"Apalagi gelar tersebut datang dari kampus nomor 1 di Asia dan 12 terbaik dunia," kata Luhut.
Oleh sebab itu, Luhut mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah China atas rasa persahabatan dan saling percaya yang terjalin erat selama ini. Ia berharap bahwa persahabatan kedua negara akan terus terjalin dan semakin kokoh.
"Amanat ini akan saya dedikasikan sebagai komitmen untuk terus melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara, dalam meningkatkan kualitas pendidikan bangsa Indonesia yang unggul dan berdaya saing demi mempersiapkan era Indonesia Emas 2045," kata Luhut.
Luhut dalam sambutannya juga sempat mengenang perjalanan hidupnya dan nilai-nilai kerja keras yang diwariskan oleh ayahnya, seorang mantan sopir bus AKAP di Sibualbuali.
"Kerja keras dan sikap pantang menyerah itulah yang mengubah jalan hidupnya, menjadikannya orang pertama di Indonesia yang pernah belajar di Cornell University," tutur Luhut.
"Sikap tersebut juga yang saya teladani untuk menjadi seorang profesional, di mana pun saya bekerja."
[Redaktur: Elsya TA]