WahanaNews.co | Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan akan meneruskan kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa usai nantinya resmi menggantikannya.
Ia mengatakan sebelumnya telah bertemu dengan Andika dan menerima masukan.
Baca Juga:
Jelang Piala Dunia, Jerman Menang 1-0 Atas Oman
"Tentunya pasti akan ada masukan-masukanlah dari beliau," kata Yudo di Kolinlamil, Jakarta Utara, usai melepas KRI Frans Kaisiepo-368 untuk misi Maritime Task Force (MTF) di Lebanon, Kamis (1/12).
"Tentunya harus meneruskan apa-apa yang kebijakan beliau, karena kan pasti tahun 2023 ini kan sudah direncanakan di tahun 2022. Tinggal melaksanakan," imbuh Yudo.
Ia pun sudah menyiapkan diri untuk mengikuti fit and proper test yang akan digelar Jumat (2/12).
Baca Juga:
Bamsoet: MPR Targetkan Realisasi Pembentukan Forum Majelis Syuro Dunia pada Oktober 2022
"Kita siapkan bahan-bahan yang besok akan dipertanyakan oleh Komisi I," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Andika Perkasa mendoakan Yudo sukses dalam fit and proper test. Namun dia tidak akan ikut mengantar Yudo besok.
"Kita sudah beberapa kali ketemu, komunikasi termasuk yang terakhir kemarin. Jadi saya ingin KSAL ini fokus fit proper test besok, kalau saya datang-datang malah ganggu waktunya, makanya saya mendoakan semoga mas Yudo sukses," katanya.
Andika mengatakan Yudo akan menghadapi banyak tantangan ketika menjadi Panglima TNI. Menurutnya, itu adalah hal yang wajar dalam sebuah organisasi.
"Karena memang masalah itu selalu ada, itu kan teori organisasi, jadi ruang perubahan, ruang perbaikan selalu ada. Tapi presiden mempercayakan kepada KSAL untuk jadi panglima pasti sudah melalui berbagai pertimbangan, presiden yakin pak Yudo kan mampu jadi panglima," katanya.
Yudo sebelumnya diajukan untuk menggantikan Andika yang bakal memasuki masa pensiun pada Desember 2022.
Komisi I DPR pun akan menggelar fit and proper test.
"Komisi I akan menggelar fit and proper test calon panglima esok," kata Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat dihubungi, Kamis (1/12).
Andika-Yudo Lepas KRI FKO-368 ke Lebanon
Jelang pergantian Panglima TNI, Andika didampingi Yudo melepas KRI Frans Kaisiepo (FKO)-368 untuk bertugas melaksanakan misi Maritime Task Force (MTF) di Lebanon.
Kapal perang TNI AL ini tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) MTF TNI Konga XXVIII-N/UNIFIL TA 2022.
"Sore ini saya didampingi oleh KSAL melepas Satgas Maritime Task Force. MTF ini bagian dari Unifil yang beroperasi di Lebanon dan sekitarnya," kata Andika di Kolinlamil, Jakarta Utara.
Satgas yang dipimpin oleh Letkol Laut (P) John David Nalasakti Sondakh ini akan melaksanakan misi perdamaian dunia selama satu tahun.
Ada 119 personel yang diberangkatkan, terdiri dari 103 ABK, sembilan kru helly dan tujuh personel pendukung (Perwira Hukum, Intelijen, Psikologi, Dokter, Penerangan, Kopaska dan Penyelam).
Andika mengatakan KRI Frans Kaisepo yang diberangkatkan sudah dalam kondisi siap dan dilengkapi dengan persenjataan.
"Intinya mereka sudah siap, mereka juga dilengkapi dengan satu helikopter yang bisa membantu mereka, berbagai misi, pengintaian, transportasi dari darat ke KRI, intinya mereka saya lihat mereka sudah siap," kata Andika.
KRI FKO-368 akan melaksanakan perjalanan dengan rute Jakarta-Belawan-Cochin (India)-Salalah (Oman)-Port Said (Egypt)-melewati Suez Canal-Beirut (Lebanon), dengan waktu tempuh 27 hari. KRI diharapkan akan tiba di Lebanon pada 27 Desember 2022.
Diketahui, selain melaksanakan tugas diplomasi militer, Satgas MTF TNI Konga XXVIII-N juga melaksanakan kegiatan lain seperti Maritime Interdiction Operation (MIO) dengan melaksanakan pengawasan Maritime di Area of Maritime Operation (AMO).
Selain itu, juga melaksanakan pelatihan guna meningkatkan kemampuan Lebanese Armed Force Navy (LAF-Naw) sehingga mampu menjaga wilayah laut teritorial secara mandiri, melaksanakan hailing seluruh kapal yang akan masuk atau keluar perairan teritorial, melaksanakan boarding and inspection bila ada kapal asing yang dicurigai, dan bertugas melaporkan kontak udara dari luar atau dalam wilayah AMO.[zbr]