WahanaNews.co | Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengutuk keras aksi kelompok
teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang membunuh warga di Kabupaten Poso,
Sulawesi Tengah.
KSP memastikan, aparat
keamanan akan memburu teroris MIT.
Baca Juga:
Awas! Teroris Poso Muncul Lagi, Begini Ciri-cirinya
"Atas kebiadaban kelompok teroris
ini, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengutuk keras dan memastikan
bahwa aparat keamanan akan melakukan pengejaran dan penindakan terhadap
kelompok teroris MIT," kata Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani, dalam
keterangan tertulis, Rabu (12/5/2021).
Jaleswari mengungkapkan, sesuai dengan
arahan Presiden Joko Widodo alias Jokowi, tidak ada tempat bagi
terorisme di Tanah Air.
Pemerintah, katanya, akan menindak
tegas semua organisasi teroris di Indonesia.
Baca Juga:
Perintah Panglima TNI: Tutup Akses Teroris MIT Poso!
"Sebagaimana disampaikan oleh
Presiden Joko Widodo pada awal April lalu bahwa tidak ada sedikitpun tempat
bagi terorisme di Tanah Air, pemerintah akan menindak tegas pelaku dan
organisasi teroris di Indonesia, baik di Poso, Papua, dan tempat lain di Indonesia,"
tuturnya.
Jaleswari juga mengatakan, tindakan keji yang dilakukan teroris MIT di tengah bulan Ramadhan
itu menunjukkan watak para teroris yang tidak memiliki nilai-nilai agama.
Selain itu, lanjutnya, para teroris
itu tidak memiliki hati nurani.
"Tindakan kekejian yang
dipertontonkan oleh para teroris MIT di tengah bulan suci Ramadan serta situasi
pandemi COVID-19 menunjukkan watak dan perilaku para teroris yang sama sekali
tidak memiliki nilai-nilai agama serta tidak memiliki nurani kemanusiaan,"
kata Jaleswari.
Lebih lanjut, Jaleswari menekankan
bahwa penindakan terhadap teroris dan terorisme ditujukan untuk menjamin rasa
aman bagi masyarakat.
Dia juga memastikan negara akan hadir
untuk para korban teroris MIT di Poso.
"Kantor Staf Kepresidenan
menekankan bahwa penindakan terhadap teroris dan terorisme ditujukan untuk
menjamin rasa aman masyarakat sehingga masyarakat bisa turut berpartisipasi dan
berkontribusi dalam proses pembangunan, serta menikmati hasil dari proses
pembangunan tersebut, yang merupakan hak warga negara yang dijamin oleh
Konstitusi dan instrumen HAM internasional," tutur Jaleswari.
"Terkait tindakan brutal para
teroris di Poso yang mengorbankan 4 orang petani ini, Kantor Staf Kepresidenan
akan memastikan kehadiran negara di tengah keluarga korban dan komunitas
masyarakat sekitar," lanjutnya.
Sebelumnya, teroris MIT Poso, Sulawesi
Tengah, melakukan aksi biadab dengan melakukan pembunuhan keji terhadap 4
petani, warga Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi
Tengah (Sulteng), kemarin, Selasa (11/5/2021).
Saksi warga setempat melaporkan bahwa
pelaku tindakan keji ini adalah Qatar bersama 4 orang gerombolan teroris
lainnya, yang merupakan anggota organisasi teroris Mujahidin Indonesia Timur
(MIT) pimpinan Ali Kalora.
Sedangkan empat orang petani yang
menjadi korban adalah MS (52), SS (61), P, dan L.
Dari 4 korban, 2 warga sebelumnya
ditemukan dengan kepala terpenggal.
2 Warga itu dibunuh secara sadis oleh
kelompok MIT di kawasan perkebunan warga, di Desa Kalimango,
Kecamatan Lore Timur, Poso, pada Selasa (11/5/2021) pagi.
"Jadi, ada dua
korban ditemukan tewas," ujar Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto, kepada wartawan, Selasa
(11/5/2021). [dhn]