Addin juga menegaskan bahwa rombongan ini juga akan mengunjungi tokoh-tokoh agama dunia dan penerima nobel perdamaian.
Terkait dengan itu, Addin akan mengajak tokoh tokoh muda lintas agama sedunia bisa menjadi jembatan dan penggerak solidaritas kemanusiaan dan perdamaian global.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Umumkan Daftar Kardinal 2024, Ada dari Indonesia
Dalam penjelasannya di Vatikan pada Selasa (20/8/2024), Addin Jauharudin mengakui bahwa kunjungan ke Vatikan itu merupakan inisiatifnya dan telah dikonsultasikan dengan para ketum organisasi pemuda lintas agama.
Rencana kunjungan itu kemudian direstui dan didukung oleh Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Bunyamin.
Sementara itu para ketum organisasi kepemudaan lintas iman sepakat bahwa kunjungan ini merupakan langkah awal yang bersejarah yang dilandasi kesadaran bahwa pemuda Indonesia bergandengan tangan untuk mewujudkan perdamaian yang pertama di Indonesia dan kemudian ditindaklanjuti ke dunia.
Baca Juga:
Paus Fransiskus Angkat Mgr. Paskalis Bruno Syukur OFM menjadi Kardinal Baru untuk Indonesia
Dan organisasi kepemudaan lintas ini sepakat memilih poin ketiga dari Dokumen Abu Dhabi sebagai fokus kampanye.
Poin ketiga Dokumen Abu Dhabi berbunyi, Keadilan Berdasarkan Belas Kasihan Adalah Jalan Yang Perlu Diikuti Untuk Mencapai Hidup Bernartabat Yang Menjadi Hak Setiap Manusia.
Dzulfikar Ahmad Tawalla mengungkapkan, upaya menegakan keadilan seiring dengan upaya membangun kesejahteraan sosial.