Dia melanjutkan, LRT Jabodebek akan melayani 434 perjalanan per harinya setelah beroperasi penuh. Secara keseluruhan, LRT Jabodebek memiliki 31 rangkaian kereta (trainset), dengan 27 di antaranya akan digunakan untuk operasional harian, dan 4 trainset lain sebagai cadangan.
Agus mengungkapkan bahwa setiap rangkaian kereta LRT Jabodebek terdiri dari 6 kereta dengan kapasitas maksimal sebanyak 1.308 penumpang.
Baca Juga:
Dukung Konektivitas Transportasi Jakarta, PLN Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik Berkelanjutan
Selain itu, LRT Jabodebek mendukung pembayaran yang tidak menggunakan uang tunai dengan sistem seperti Kartu Uang Elektronik (KUE) dari berbagai bank. Beberapa contoh KUE dari bank yang dapat digunakan untuk membayar di LRT Jabodebek mencakup Brizzi BRI, Tapcash BNI, E-money Bank Mandiri, e-blink Bank BTN, Flazz BCA, dan Jakcard Bank DKI Jakarta.
Agus juga menjelaskan bahwa masyarakat memiliki opsi untuk menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) KAI Commuter, Scan Qris Link Aja, dan KAI Pay sebagai metode pembayaran.
Untuk yang mengalami kehabisan saldo atau tidak membawa kartu uang elektronik, LRT Jabodebek telah menyediakan 2 unit Ticket Vending Machine di lokasi untuk melakukan pengisian ulang kartu uang elektronik. Selain itu, ada juga loket penjualan kartu uang elektronik yang tersedia di setiap stasiun.
Baca Juga:
Pemkot Bogor Percepat Pembangunan Moda Trem, Ini Rutenya
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengonfirmasi bahwa LRT Jabodebek akan diresmikan pada tanggal Senin (28/8/2023) pekan mendatang.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub, Risal Wasal, menyatakan bahwa peresmian LRT Jabodebek akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada tanggal peresmian tersebut, LRT Jabodebek juga akan memulai operasi komersial atau yang dikenal dengan Commercial Operation Date (COD).
"Peresmian dan COD akan berlangsung pada tanggal 28 Agustus. Diharapkan akan diresmikan oleh Presiden," ungkap Risal.