WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara (Sumut) pada Rabu (2/2/2022) hingga Kamis (3/2/2022). Dalam kunjungan tersebut, Jokowi didampingi sejumlah menteri, mengunjungi sejumlah lokasi dan meresmikan sejumlah fasilitas sarana dan prasarana pariwisata, termasuk di kawasan Danau Toba.
Saat ini, pemerintah memang tengah gencar melakukan pembenahan dan pengembangan kawasan Danau Toba sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) di Indonesia.
Baca Juga:
Luhut Bongkar Strategi Penting Pemerintah Hadapi Pandemi di Hadapan Kabinet Merah Putih
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, yang dalam kunjungan kerja ini turut mendampingi Jokowi, bahkan mengatakan ingin menyelenggarakan sebuah event olahraga Internasional di Danau Toba, guna mempromosikan pesona pariwisata yang menjadi andalan di Sumut tersebut.
Hal itu Ia ungkapkan melalui unggahan di akun Instagramnya @luhut.pandjaitan.
"Saya meminta izin kepada Presiden agar @kemenparekraf.ri menyelenggarakan satu major international event seperti yang sudah diselenggarakan dengan berhasil yaitu Moto GP di Mandalika," ungkapnya dalam unggahan itu.
Baca Juga:
Penasaran? Simak, Ini Tugas Dewan Ekonomi Nasional yang Dipimpin Luhut
Luhut menilai, Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar yang bisa dipromosikan kepada dunia Internasional, apalagi saat ini fasilitas sarana dan prasarana pariwisata di kawasan ini semakin baik.
Dalam unggahannya itu, Luhut mengungkapkan keinginannya menyelenggarakan event olahraga Internasional, seperti F1 dan Tour de Danau Toba. Tujuannya, tak lain untuk mempromosikan pariwisata Danau Toba lebih luas lagi.
"Untuk itu Danau Toba yang memiliki potensi sebagai tempat penyelenggaraan event internasional tematik, saya kira ke depan bisa menyelenggarakan event olahraga berskala internasional seperti “F1 H2O” dan “Tour de Danau Toba”," katanya.
Luhut menilai, kawasan Danau Toba memiliki potensi yang sangat besar. Ditambah saat ini sudah ada sembilan fasilitas sarana dan prasarana pariwisata yang telah diselesaikan pembangunannya, yaitu Pelabuhan Ajibata, Pelabuhan Ambarita, Pelabuhan Tigaras, Pelabuhan Simanindo, Instalasi Pengelolaan Air dan Limbah Parapat, Pantai Bebas Parapat, Ruang Terbuka Atsari, Hutaraja Kampung Ulos, dan Huta Siallagan.
Namun, Luhut mengatakan, pembangunan kawasan Danau Toba perlu diseimbangkan antara sisi barat dan utara dengan timur dan selatan. Hal ini agar konektivitas antara wilayah bisa terjalin, sehingga mampu mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi masyaraka di sekitar Danau Toba.
"Saya katakan kepada Presiden bahwa Pembangunan DPSP Danau Toba perlu melanjutkan keseimbangan pembangunan antara sisi barat-utara dengan timur-selatan kawasan Danau Toba sampai 2024," tambahnya.
Luhut juga meminta agar seluruh “stakeholders” yang terlibat dalam pengembangan kawasan Danau Toba memperhatikan aspek kelestarian dan kontribusi terhadap pengurangan dampak perubahan iklim.
"Saya berharap gotong royong yang menjadi falsafah hidup masyarakat Batak, dapat terwujud lewat kolaborasi nyata antara para pemangku kepentingan beserta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan serta kekayaan alam kawasan Danau Toba sehingga berkat Tuhan YME juga bisa dipetik “buah” nya oleh anak cucu kita di kemudian hari," katanya. [rin]