WahanaNews.co | Mantan bintang Manchester United yang saat ini membela salah satu klub papan atas Liga Argentina, Boca Juniors, Marcos Rojo menjadi pahlawan bagi para suporter lewat aksinya dilaga Gimnasia vs Boca Juniors yang berakhir dengan gas air mata.
Timnya menjalani laga melawan Gimnasia pada Jumat 7 Oktober 2022 kemarin di Stadion Juan Carmelu Zerillo. Marcos Rojo sendiri bukanlah pahlawan kemenangan untuk membuat suporter senang, melainkan ia menjadi salah satu penyelamat bagi suporter yang terkena gas air mata.
Baca Juga:
Soal Dugaan Mark Up Pengadaan Gas Air Mata, Mabes Polri Angkat Suara
Laga lanjutan putaran kedua Liga Argentina 2022-2023 berakhir kisruh. Pasalnya, belum ada 10 menit laga berjalan, wasit harus menghentikan pertandingan itu.
Sebab, terdapat tembakan gas air mata dari luar stadion membuat asapnya masuk hingga ke tribun. Hal itu membuat ribuan suporter, pemain dari kedua tim, hingga ofisial tim kebingungan dan panik.
Para suporter di tribun pun dengan berdesak-desakan mencari jalan keluar dari tribun tersebut. Tak jarang di antara mereka ada yang sesak napas hingga kesakitan di bagian mata.
Baca Juga:
Dugaan Mark Up Pengadaan Gas Air Mata, KPK Sebut Bakal Verifikasi Laporan
Sebagian di antara mereka juga dengan refleks turun menuju ke area lapangan untuk menghindari efek gas air mata tersebut. Dari sana, wasit akhirnya memutuskan menunda pertandingan.
Namun, di tengah kekacauan itu, terdapat aksi heroik dari Marcos Rojo. Awalnya, dia dan rekan-rekannya maupun para pemain lawan diperintahkan untuk menuju ruang ganti untuk mengevakuasi diri.
Tapi berdasarkan laman Express, Marcos Rojo memilih tetap berada di lapangan untuk membantu sebagian korban. Salah satu bentuk bantuannya adalah melemparkan botol air ke kerumunan untuk membantu para suporter yang kesulitan.
Pemain yang mencatatkan 100 caps untuk Man United antara 2014 dan 2021 itu mendapat pujian dari warganet. Banyak yang menilai, aksi tersebut setidaknya membantu mencegah korban jiwa jatuh lebih banyak lagi.
Ya, dalam peristiwa ini, suporter tidak hanya mengalami sesak dan sakit mata. Lebih dari itu, terdapat satu orang berusia 57 tahun dikonfirmasi meninggal dunia.
Suporter berjenis kelamin pria itu dikabarkan kehabisan napas saat berdesak-desakan. Selain itu, dia juga mengalami serangan jantung di saat bersamaan. [rsy]