“Kita tidak bicara soal jumlah saja, tapi soal komitmen untuk membuat perubahan. Dengan adanya alat ini, kita bisa membersihkan sungai dan danau lebih efektif, mengurangi pencemaran, dan mendukung ekosistem yang sehat,” kata Wahyu.
Tohom Purba menilai bahwa langkah ini sangat strategis dan sejalan dengan upaya menjaga ketahanan lingkungan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
Tiga Mayjen TNI Pimpin Divif Kostrad, 2 di Antaranya Teman Seangkatan KSAD Maruli
Ia juga menyoroti pentingnya inovasi teknologi dalam penanganan sampah di perairan.
“Saya melihat ponton penyapu sampah ini sebagai solusi yang tidak hanya berdampak jangka pendek, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Jika program ini terus dikembangkan, maka kita bisa melihat perairan Indonesia yang lebih bersih dan sehat dalam beberapa tahun ke depan,” ujar Tohom, yang juga pengamat lingkungan dan energi ini.
Selain di Bali, ponton ini telah diuji coba di Danau Toba, Danau Tondano, dan Sungai Ciliwung dengan hasil yang sangat signifikan.
Baca Juga:
Anggota TNI AD Bunuh Kekasih di Pondok Aren, Terungkap saat Diperiksa karena Disersi
Dalam satu jam, ponton mampu mengangkat hingga 400 kilogram sampah dan eceng gondok yang menghambat aliran air serta mengancam ekosistem.
“Kita harus mendukung penuh inovasi seperti ini, karena persoalan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Saya berharap pemerintah daerah dan sektor swasta juga ikut terlibat dalam pengembangan dan pemanfaatan ponton ini agar manfaatnya semakin luas,” tambah Tohom.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, inovasi ini diharapkan menjadi langkah besar dalam upaya membersihkan perairan Indonesia dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.