WahanaNews.co | PT Pertamina Patra Niaga belum akan membatasi pembelian Pertalite melalui aplikasi MyPertamina.
Pasalnya, perusahaan pelat merah itu masih fokus pada proses pendaftaran pelanggan pada situs resmi maupun aplikasi tersebut.
Baca Juga:
Anggota Komisi VII DPR Dukung Pertamina Perluas Pendaftaran QR Code untuk Pertalite
"Kita sekarang fokus dalam pendaftaran dulu ya," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, Jumat (1/7/2022).
Namun, ia tidak menutup kemungkinan kuota pembelian Pertalite dapat ditetapkan sesuai dengan kebijakan pemerintah.
"Kita lihat progres-nya dan menyesuaikan dengan kuota Pertalite yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.
Baca Juga:
Ternyata Harga Asli BBM Pertalite Bukan Rp10.000 per Liter
Sementara itu, pembatasan solar sudah berlaku sesuai dengan peraturan yang akan ditetapkan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), yakni 60 liter per hari.
"Kalau solar sudah ada ketentuannya dari BPH Migas," sebut Irto.
Sebelumnya, BPH Migas berencana menerbitkan aturan pembatasan penerima Bahan Bakar Umum (BBM) subsidi jenis Solar dan Pertalite.
Aturan BPH Migas akan diterbitkan setelah Peraturan Presiden (Perpres) tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak selesai direvisi.
"Kalau sekarang volume untuk kendaraan pribadi misal solar, kendaraan pribadi plat hitam 60 liter per hari, nanti kita atur kembali, termasuk untuk roda enam kita atur lagi.
Itu kira-kira yang kita lakukan supaya BBM subsidi lebih tepat sasaran," ujar Ketua BPH Migas Erika Retnowati dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR beberapa waktu lalu.
Aplikasi Sempat Eror
Aplikasi dan web MyPertamina sempat eror di hari pertama uji coba beli bahan bakar minyak (BBM) subsidi Pertalite dan Solar pakai aplikasi di 11 daerah.
Terkait hal itu, Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra mengakui aplikasi MyPertamina masih perlu dikembangkan lebih jauh, termasuk untuk menambah fitur-fitur di dalamnya.
"Memang di dalam aplikasi MyPertaminanya kami masih ada slot untuk pengembangan yang lainnya," katanya secara virtual, Jumat (1/7/2022).
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan kesalahan sistem atau eror MyPertamina terjadi karena banyaknya masyarakat yang mendaftar.
"Iya mohon maaf tadi ada optimalisasi (sistem aplikasi maupun web MyPertamina).
Cukup besar animo masyarakat yang melakukan pendaftaran," kata Irto. [jat]