WahanaNews.co | Maskapai penerbangan Malindo Air kembali memangkas
ribuan pekerjanya akibat dampak pandemi Covid-19. Ini menambah jumlah tenaga
kerja yang dipangkas sejak waktu-waktu sebelumnya.
CEO Malindo Air, Kapten Mushafiz Mustafa Bakri, menjelaskan bahwa
pengurangan pekerja mau tak mau harus dilakukan perusahaan. Ia mengakui,
Malindo Air sudah tertekan selama 8 bulan sejak adanya pandemi Covid-19.
Baca Juga:
Sektor Hospitality Diizinkan Hidup Lewat Kegiatan Pemda
Malindo Air menegaskan meski telah melakukan berbagai langkah
seperti penawaran pensiun dini sukarela (VSS) untuk 349 stafnya dan cuti jangka
panjang tanpa dibayar (LTU) untuk 439 pilot dan awak kabinnya. Kini tanpa
kejelasan prospek memulai kembali operasi regulernya, mereka sekarang harus
menerapkan lagi pengurangan 1.861 staf, agar tetap beroperasi.
"Bagaimana Anda terus mempertahankanstatus quoselama delapan bulan dan masih terus
bertambah, ketika hampir tidak ada pendapatan atau dukungan yang berarti dalam
bentuk apa pun?" ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima redaksi pada Rabu (4/11/2020).
Dalam rilis itu juga dijelaskan bahwa mengingat erosi besar dalam
arus kasnya akibat pandemi Covid-19, maskapai penerbangan tersebut harus
melakukan latihan pemotongan biaya besar-besaran agar tetap bertahan. Malindo
Air menurunkan armadanya hingga 50% dengan mentransfer 20 pesawat.
Baca Juga:
Lesunya Industri Picu PHK Massal, Puan Minta Program Wirausaha Diperkuat
Ini menghasilkan penghematan bulanan sekitar RM20 juta. Maskapai
juga mengatakan bahwa mereka telah mencari penundaan dan kontrak yang
dinegosiasikan ulang dengan sejumlah besar penyedia layanan termasuk lessor
pesawat dan bandara.
MalindoAir kali pertama beroperasi Maret 2013, perusahaan
ini salah satu jaringan bisnis Lion Air Group di luar negeri yang didirikan
oleh pengusaha Indonesia RusdiKirana. Lion Air Group yang menaungi 5
operator, yakni Lion Air, Wings Air, Batik Air, Lion Bizjet, Malindo Air, dan
Thai Lion Air.
Malindo Air merupakan hasil kerja sama Rusdi Kirana dengan
National Aerospace and Defence Industries (Malaysia) yang beroperasi dari
Bandara Internasional Kuala Lumpur dan Bandara Sultan Abdul Aziz Shah. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.