WahanaNews.co | Juru Bicara Pemerintah untuk Presidensi G20 Indonesia Maudy Ayunda mengatakan, transisi energi menjadi salah satu isu utama yang diangkat pemerintah dalam gelaran G20.
Menurut Maudy, transisi energi berkelanjutan memiliki tingkat urgensi yang sangat tinggi sehingga harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca Juga:
Ini Pesan Ayah Maudy Ayunda untuk Menantunya Jesse Choi
Sebagai salah satu isu prioritas Presidensi G20 Indonesia, pemerintah menyoroti dampak perubahan iklim yang diakibatkan oleh sektor energi yang terkait dalam keseharian masyarakat.
Peralihan menuju energi bersih diharapkan menjadi titik tolak bagi semua pihak negara G20 dalam mengatasi ancaman serius isu tersebut sebagai kesepakatan bersama.
"Sektor energi merupakan kontributor perubahan iklim paling dominan yang menyumbang hampir 90 persen dari emisi CO2 secara global," kata Maudy, dalam keterangannya, dikutip Sabtu (14/5/2022)
Baca Juga:
5 Fakta Jesse Choi, Pria yang Disebut-sebut sebagai Suami Maudy Ayunda
Guna mendorong hal tersebut, Maudy menambah, pemerintah mengupayakan 3 isu transisi energi yang diangkat dalam Presidensi G20 Indonesia.
Pertama, energy accessibility atau akses energi yang terjangkau, berkelanjutan, dan dapat diandalkan, dengan tujuan meningkatkan kerja sama internasional dalam memfasilitasi akses ke penelitian dan teknologi bersih.
"Hal ini juga mendorong pencapaian target sustainable development nomor 7 yang batas waktunya hingga 2030," ujar Maudy.
Kedua, smart and clean energy technology, yakni mendorong implementasi teknologi pintar dan bersih, baik dalam konteks efisiensi energi, pengurangan emisi, maupun pengembangan energi terbarukan.
Fokus terakhir, advancing energy financing, yakni pembiayaan untuk mendukung dua poin sebelumnya.
"Skema dan mekanisme pembiayaan perlu dikembangkan dan mengurangi berbagai hambatan dengan menggalang kolaborasi semua pihak baik pemerintah, swasta, maupun filantropi dengan model bisnis atau public-private partnership yang inovatif," ucap Maudy. [rsy]