Setidaknya sejak Jumat (23/9/2022) sore, kata Zen, sebanyak tiga akun Telegram awak redaksi Narasi sudah berusaha diretas. Sedangkan salah satu di antaranya berhasil masuk.
Sejauh ini ia mencatat sudah ada 11 usaha peretasan yang terjadi pada Tim Redaksi Narasi. Mulai dari pemimpin redaksi, manajer, produser hingga reporter.
Baca Juga:
PKS Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Ditolak Partai Gelora
"Telegram dan Facebook menjadi dua platform yang paling banyak mengalami usaha peretasan, beberapa berhasil masuk ke akun Telegram dan Facebook, walau kini sudah berhasil dikuasai kembali," tutur Zen.
"Kami belum tahu apakah ini terkait kerja-kerja jurnalistik yang kami lakukan atau bukan, tapi cukup jelas usaha peretasan ini dilakukan secara serentak sehingga berpola dan berasal dari pelaku yang kemungkinan besar sama," sambungnya.
Dia mengungkapkan mayoritas usaha peretasan berasal dari IP Adress dan perangkat yang identik. Hasil pemeriksaan internal yang pihaknya lakukan menemukan IP Adress tersebut menggunakan salah satu ISP lokal.
Baca Juga:
Ketua Harian Dharma Pertiwi Pusat Pimpin Sertijab Kasi Penerangan dan Redaksi
Di samping itu ia mengimbau apabila ada yang merasa dihubungi oleh awak redaksi Narasi, dan meminta hal-hal yang tidak ada kaitannya dengan kerja-kerja jurnalistik diminta untuk diabaikan.
"Langkah-langkah pencegahan dan respons lainnya yang relevan sudah, sedang dan akan kami lakukan," kata dia.
Lebih lanjut Zen meminta pihak-pihak terkait termasuk provider dan platform, bersedia membantu Narasi untuk menelisik rentetan kejadian ini. [rsy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.