"Apa, disodorkan dengan perencanaan anggaran dulu? Kamu
bikin realita ke lapangan, yang diperlukan ini apa. Nah, urusannya kemudian.
Ini kan ndak, gimana ya, saya pikir gimana mau maju," tambah dia.
Ketua Umum PDI Perjuangan ini menilai, sistem yang
diterapkan selama ini yaitu pasukan perbantuan (BKO) tak efektif dengan kerja
di lapangan.
Baca Juga:
Kapolda Papua Barat: Imbauan Tak Terprovokasi Hoaks Pasca Keributan di Sorong
"Kepolisiannya BKO, perlu datangkan dari sana dari
sini. BKO saja anak-anak itu tidak tahu daerah, yang di situ tahu daerah.
Makanya diambus, coba tolong dong, tolong pikirkan. Bagaimana mereka lihat,
lima orang, alah gampang. Deng! Kan begitu. Ini gimana ini strategi yang
gimana, jangan setengah hati," urai Megawati.
Lebih lanjut, Megawati mengingatkan apa yang pernah
disampaikan Bung Karno terkait para pemberontak bangsa.
"Bapak saya dulu, memang belum ada urusan HAM, zaman
Bung Karno dulu, siapa coba-coba, namanya Bung Karno, coba-coba mau merusak
mengganggu yang namanya negara, langsung disebut kalian adalah pemberontak
bangsa," ujar Megawati.
Baca Juga:
Komnas HAM Prihatin: Kekerasan di Papua Pada Maret-April 2024
"Gitu loh, bukannya mau kembali ke zaman itu, nanti
saya dibilang Ibu nanti kena HAM. No, tetapi please mikir. Kasian loh anak-anak
itu," tutup Megawati. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.