Spesifikasi rudal antipesawat CIRNOV
Rektor UAD Muchlas menjelaskan, rudal ciptaan CIRNOV ini dikembangkan sejak 2016 lalu sebagai bagian dari pengembangan hilirisasi riset. Kecuali piranti mikroprosesor untuk komputerisasi, komponen rudal 100 persen buatan lokal dengan maksud mengurangi ketergantungan terhadap bahan produksi impor.
Baca Juga:
Prabowo Pastikan 500 Komcad Baru Siap Amankan IKN
"Kemudian ini sudah ada jeda waktu kurang lebih enam tahun ini sudah mencapai tingkat yang sebut saja sudah hampir ke hilir, hampir ke tingkat komersialisasi," kata Muchlas.
Rudal sasaran udara ini berjenis panggul/MANPADS (man portable air defense systems) dengan teknologi fire and forget.
Setelah ditembakkan ke area target, rudal akan dengan sendirinya mencari sasaran tanpa dipandu karena dilengkapi dengan sensor inframerah.
Baca Juga:
Asisten Khusus Menhan Prabowo Jadi Ketua Timses Luthfi-Yasin di Pilgub Jateng
Teknologi ini standar diterapkan untuk rudal antipesawat terbang.
"Karena ini rudal pemburu pesawat tempur ya, darat ke udara, jarak tempuh bisa 6 kilometer," klaim Muchlas.
Dari berbagai uji coba yang telah dilakukan, Muchlas mengklaim, tingkat keberhasilan rudal kini sudah nyaris 100 persen. Sebagai gambaran, rudal ini bisa mendekati sebuah sumber panas dari cerawat dalam jangkauan 2-7 meter.