WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, merespon komentar yang menyebut bagi-bagi bantuan sosial (bansos) merupakan ajang politisasi. Airlangga menyatakan bansos merupakan program pemerintah yang telah berjalan sejak lama.
"Program bansos seperti tadi saya katakan ini adalah program pemerintah, sekali lagi program bansos adalah program pemerintah, diputuskan di dalam rapat kabinet, dan program bansos ini sudah berjalan sejak Covid. Baik bantuan pangan maupun melalui bantuan sembako, PKH, kemudian juga BLT pada waktu itu kita lakukan untuk BLT baik itu untuk pedagang kaki lima maupun untuk nelayan," ucapnya ditemui di Gudang Bulog, Kubu Raya, Kalimantan Barat, Kamis (18/1/2024).
Baca Juga:
Ketum DP Serahkan Bansos Untuk Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di NTT
Airlangga menjawab pertanyaan soal anggapan bansos merupakan politisasi.
Ia pun menegaskan program bansos merupakan program pemerintah yang ditujukan untuk kesejahteraan rakyat.
"Saya tanya siapa individunya. Karena ini kan jelas program pemerintah, kalau bansos individu mungkin bansos caleg," ujarnya.
Baca Juga:
Dinsos Kotim Hentikan Sementara Penyaluran Bansos Hingga Pilkada 2024 Usai
"Program ini nggak ada politik, program ini adalah untuk kesejahteraan rakyat, untuk menekan inflasi, mendorong daya beli masyarakat, dan tadi ditanya masyarakat membutuhkan dan tentu kita bantuan pemerintah itu tidak bisa berhenti hanya karena ada Pemilu," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengomentari kegiatan Airlangga Hartarto bagi-bagi bansos di Nusa Tenggara Barat (NTB) lalu meminta warga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ganjar mengatakan bansos merupakan kebijakan nasional, bukan individu.
"Tugas kita adalah menjelaskan kepada mereka, bahwa itu kebijakan nasional dan bukan individu. Sehingga proses pencerdasan, perapian perlu dilakukan agar publik bisa tahu," kata Ganjar di pabrik tembakau PT Sari Tembakau Harum, Kendal, Jawa Tengah, Rabu (17/01/24).
Ganjar menilai kehadiran bansos di tengah pelaksanaan pemilu sering kali dipolitisasi. Dia kemudian bicara soal konteks petahana yang menurutnya kerap mengklaim.
"Bansos selalu mendapatkan ruang terbaik di dalam pemilu. Apa terbaiknya? Politisasi. Maka yang seperti ini bantu direbutkan oleh banyak orang maka perlu dijelaskan," ucap Ganjar.
[Redaktur: Sandy]