WahanaNews.co | Indonesia
telah resmi jadi salah satu negara yang menggunakan jaringan 5G. Operator
seluler Telkomsel belum lama ini mulai menghadirkan 5G komersial di beberapa
daerah secara bertahap.
Baca Juga:
Segera Transisi ke 4G, XL Axiata Matikan Layanan 3G di 343 Kota
Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate,
kehadiran jaringan 5G memang tak bisa langsung digelar di seluruh wilayah
Indonesia. Salah satu faktor penentunya adalah soal kematangan ekosistem 5G di
suatu wilayah.
"Jaringan 5G akan digelar sesuai ekosistem 5G-nya,
karenanya penggelaran 5G akan dilakukan secara bertahap, sesuai kematangan
ekosistem di wilayah-wilayah yang sudah ada layanan 5G itu sendiri," kata
Johnny, dalam peluncuran 5G di Solo, Jawa Tengah, yang ditayangkan di kanal
YouTube Kementerian Kominfo, Kamis (3/6/2021).
Selain digelar secara bertahap, Menkominfo juga mengatakan
jaringan 5G masih akan digelar secara simultan dengan jaringan 4G yang sudah
eksis lebih dulu.
Baca Juga:
Kanada Ogah Pakai Teknologi 5G Huawei dan ZTE
Johnny menjelaskan, meski sudah ada teknologi jaringan
generasi kelima, 4G juga masih tetap akan menjadi tulang punggung transformasi
digital nasional. Hal ini mengingat masih ada wilayah Indonesia yang belum
terjangkau jaringan 4G.
Johnny pun mengatakan akan terus bekerja sama dengan
operator seluler untuk memperluas cakupan 4G ke wilayah 3T (terdepan, terluar,
dan tertinggal), serta wilayah desa dan kelurahan komersial di Tanah Air.
"Harapannya, pada 2022 nanti, seluruh wilayah Tanah Air
kita sudah terjangkau jaringan 4G. Dengan demikian, ke depannya, kita bisa
melaksanakan operasi simultan, co-exist antara 4G dan 5G," jelas Johnny.
Menkominfo juga berharap, tidak ada pihak yang membenturkan
keberadaan 4G dan 5G di Indonesia. Misalnya, kata Johnny, dengan
mempertanyakan, "Untuk apa memulai 5G, jika 4G saja belum selesai atau
kecepatannya masih lemot?".
"Kita pahami itu, kita ketahui itu. Tapi kita harus
melakukan breakthrough (terobosan). Dan terobosan yang dilakukan adalah koeksis
4G dan 5G," lanjut Johnny.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penggelaran 5G ini tidak
bisa langsung digelar di seluruh wilayah Tanah Air, karena harus disesuaikan
dengan kematangan ekosistem 5G yang ada.
Untuk diketahui, Telkomsel sendiri memang mengusung jaringan
5G non-standalone (NSA), pada komersialisasi perdana 5G ini. Artinya, jaringan
5G yang disediakan oleh Telkomsel sedianya masih menggunakan infrastruktur
jaringan 4G yang sudah ada, bukan infrastruktur jaringan 5G baru, atau
standalone (SA).
Dalam menggelar 5G, Telkomsel menggunakan pita frekuensi
2.300 MHz untuk data plane dan pita frekuensi 1.800 MHz untuk control plane.
Terakhir, Johnny turut menyampaikan arahan Presiden Joko Widodo soal
penggelaran 5G di Tanah Air. "Presiden mengingatkan, deployment 5G, harus memperhatikan
dampaknya dan kita mitigasi risikonya. Agar penerapan 5G di Indonesia
bermanfaat untuk kepentingan bangsa dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia," kata Johnny. [qnt]