WahanaNews.co | Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, mengimbau
masyarakat kelas menengah atas alias orang kaya untuk membelanjakan uangnya
yang selama pandemi ini banyak disimpan di bank.
Menurutnya, belanja di saat seperti
ini merupakan suatu ibadah.
Baca Juga:
Menkop UKM: Ciptakan Entrepreneur Baru dari Kalangan Terdidik
Teten Masduki menyebut, selama
pandemi, tabungan masyarakat kelas menengah atas meningkat, karena jarang keluar rumah.
Jumlahnya hampir Rp 700 triliun yang
disimpan di bank sebagai Dana Pihak Ketiga (DPK).
"Saya ingin mengimbau kelas
menengah atas belanja di HBDI (Hari Belanja Diskon Indonesia), karena belanja saat ini bagian dari ibadah, bisa hidupkan banyak
sekali kegiatan ekonomi masyarakat," kata dia, dalam
konferensi pers kick off HBDI 2021, yang diadakan Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia
(HIPPINDO), Jumat (9/7/2021).
Baca Juga:
Kemenkop UKM Apresiasi Gelaran Pesta Rakyat UMKM Untuk Tingkatkan Kapasitas Usaha
HBDI merupakan acara tahunan yang
rutin diadakan HIPPINDO.
Tahun ini merupakan tahun kelima
kegiatan yang biasanya digelar pada bulan Agustus tersebut.
Dalam HBDI kelima, para penyelenggara
bukan hanya menebarkan banyak diskon yang diberikan dalam penjualan barang
secara offline dan online, tapi juga menyediakan fasilitas
vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat, pelaku UMKM, dan penyandang disabilitas.
Tujuannya, selain membantu pemerintah
menaikkan jumlah vaksinasi, juga agar kegiatan belanja menjadi aman sesuai
dengan moto mereka: Yuk Vaksin, Yuk Belanja, Semua Sehat.
"Ayo jangan simpan terus uangnya
di bank. Belanjakan untuk beli produk lokal dan UMKM supaya bisa bangkitkan
ekonomi nasional," kata Teten.
Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS) mengungkapkan, memang ada peningkatan simpanan para
nasabah di bank pada masa pandemi.
Hingga Februari 2021, jumlahnya
mencapai Rp 6.726 triliun atau tumbuh 1,3 persen secara bulanan (mom)
dibandingkan Januari 2021.
Dari total nilai simpanan sebesar itu,
simpanan para nasabah kaya yang nominalnya di atas Rp 5 miliar per rekening,
meningkat.
Dilihat dari jenis simpanannya, dana
nasabah itu tersebar dalam bentuk deposito, tabungan, rekening giro, serta
bentuk simpanan lain.
Dari sisi pertumbuhan, jumlah rekening
giro meningkat paling tinggi, sementara jumlah deposito menurun paling tajam.
Untuk simpanan yang nilainya di atas
Rp 5 miliar per rekening/akun, yang notabene dimiliki orang-orang kaya,
meningkat sebesar 3,6 persen (mom).
Sedangkan secara tahunan (yoy) total
nominalnya tumbuh 13,2 persen menjadi Rp 3.283 triliun. [qnt]