WahanaNews.co, Surabaya - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki terus mendorong pelaku UKM untuk naik kelas dan memperluas sumber pendanaan dengan cara IPO (Initial Public Offering) dan memperoleh pendanaan melalui Pasar Modal.
“Kami bersama Bursa Efek Indonesia (BEI) berupaya agar UKM lompat usahanya. Tidak terus-menerus kecil dan menengah,” kata MenKopUKM Teten Masduki dalam Forum Pasar Modal yang merupakan rangkaian program SME IPO kerja sama antara Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) bersama BEI di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/7).
Baca Juga:
Menkop UKM Ajak BPKP Wujudkan Target dan Sasaran Pertumbuhan UMKM Menuju Indonesia Emas 2045
IPO sendiri merupakan sebuah langkah penggalangan dana yang digunakan oleh perusahaan melalui pasar modal, di mana perusahaan menjual sahamnya kepada publik untuk pertama kalinya.
Lebih lanjut, Menteri Teten menambahkan bahwa tahun ini pihaknya menargetkan ada 10 UKM yang dapat melakukan IPO. Untuk itu, KemenKopUKM bersama BEI berkomitmen untuk menggencarkan langkah sosialisasi untuk mendorong pelaku UKM melantai di Bursa.
“Maka kami sepakat jemput bola. Salah satunya lewat acara ini untuk mengajak UKM. Ayo jangan takut masuk bursa,” kata Menteri Teten.
Baca Juga:
Pemerintah Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan IPO Sebagai Alternatif Pendanaan
Dalam kesempatan ini, Menteri Teten juga mengatakan pihaknya saat ini sedang mencoba menawarkan berbagai solusi bagi pelaku UKM untuk melaksanakan IPO. Salah satunya dengan membentuk holding usaha.
“Saya menawarkan dan mencoba mengajak dari usaha sejenis untuk membuat holding. Jadi usaha sejenis digabungkan supaya IPO sehingga ada akselerasi. Sesuai nama di Bursa kan ada Papan Akselerasi. Supaya cepat jangan sendiri-sendiri. Kita senangnya UKM itu berdampingan sehingga gabung dan melakukan IPO. Ini juga salah satu alternatif selain menggandeng investor,” tuturnya.
Menteri Teten menekankan, IPO sangat penting dilakukan agar pelaku UKM dapat mengembangkan kapasitas usahanya menjadi usaha besar.