"Porang ini tidak hanya untuk beras porang sebagai makanan sehat yang zero gula. Tapi juga digunakan sebagai bahan kosmetik dan obat-obatan dalam dunia farmasi. Oleh karena itu, saya harapkan produk porang ini tidak sebatas bentuk chip, tapi hingga produk olahan seperti tepung dan mie porang. Ini yang harus kita capai," tuturnya.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan, dibukanya pintu ekspor porang ke China ini adalah angin segar bagi petani Indonesia.
Baca Juga:
Pertanian Modern Ada di Tangan Generasi Muda
Karena itu, Kementan memberi bantuan bibit, pupuk dan pendampingan serta fasilitas pinjaman modal melalui KUR agar petani semakin meningkatkan budidaya porang.
"Kepada Petani, kami berharap agar dapat mendorong anggotanya terutama yang berskala besar untuk bergandengan tangan dalam kemitraan dengan industri pengolahan sehingga industri pengolahan kecil tersebut dapat berkembang untuk melakukan bisnis yang saling menguntungkan," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Karantina Makassar, Luthfi Nasir mengatakan penantian panjang dibuka ekspor porang ini setelah General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC) menyelesaikan penilaian resiko kemanan pangan dengan pembukaan akses masuk serpih porang ke China.
Baca Juga:
Mentan Amran Minta Pegawai Lapor Kalau Temukan Korupsi
Ini kesepakatan antara administrasi umum bea cukai Republik Rakyat China dan Kementrian Pertanian Republik Indonesia yang diterbitkan pada tanggal 28 November 2021.
"PT. Insan Agro Sejahtera merupakan salah satu perusahaan yang berhasil memperoleh rekomendasi tahap pertama yang telah diajukan Badan Karantina Pertanian kepada GACC di bulan Maret 2022 yang ditandai dengan diterbitkannya nomor registrasi GACC pada system China Import Food Enterprise Registration (CIFER)," ungkap Luthfi.
Menurut data Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, sepanjang 2018 hingga 2020 ekspor porang ke negara China telah mencapai 1.052 ton.