WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi melakukan kunjungan kerja ke SMAN 72 Jakarta, Sabtu (8/11/2025), usai insiden ledakan yang menyebabkan puluhan korban luka.
Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kondisi sekolah telah aman serta memantau kesiapan seluruh pihak menjelang dimulainya kembali kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga:
Bupati Tapteng Sambut Kapolda Sumut di Bandara FL Tobing Pinangsori
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Arifah didampingi oleh sejumlah pejabat kementerian, pihak kepolisian, dan perwakilan dinas pendidikan.
Ia meninjau langsung area masjid sekolah yang menjadi lokasi terjadinya ledakan, sekaligus berbincang dengan para guru serta petugas yang terlibat dalam penanganan pascakejadian.
“Kami telah meninjau langsung lokasi ledakan di area masjid sekolah. Sebagian besar kerusakan telah diperbaiki oleh pihak kepolisian, dan kami berterima kasih atas langkah cepat kepolisian dalam melakukan perbaikan. Tindakan sigap ini menjadi bagian penting dari upaya mempercepat pemulihan para korban dan saksi dari rasa trauma, sekaligus memastikan memori buruk dari peristiwa tersebut tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di sekolah,” ujar Menteri PPPA, pada Sabtu (8/11/2025).
Baca Juga:
Budisatrio Djiwandono Siap Tinjau Ulang Tunjangan DPR, Anggota Fraksi Gerindra Diminta Tetap di Indonesia
Arifah menjelaskan bahwa pihaknya juga berdiskusi dengan pihak sekolah dan pemangku kepentingan terkait mengenai rencana dimulainya kembali kegiatan belajar pada Senin, 10 November 2025.
Seluruh aspek keamanan, kenyamanan, serta kesiapan fasilitas menjadi perhatian utama pemerintah agar proses pembelajaran berjalan normal kembali.
“Kita tadi berdiskusi dengan pihak sekolah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempersiapkan kegiatan belajar mengajarkan hari Senin besok. Kemen PPPA akan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah agar kegiatan belajar berjalan dengan aman, tanpa menimbulkan kekhawatiran bagi siswa maupun guru,” kata Menteri PPPA.
Selain memantau kesiapan sekolah, Kemen PPPA juga menyiapkan langkah pendampingan psikososial bagi para siswa, guru, dan keluarga terdampak.
Menteri Arifah menegaskan bahwa pemulihan mental dan emosional anak-anak merupakan prioritas utama, mengingat peristiwa tersebut berpotensi menimbulkan trauma bagi banyak pihak.
"Yang perlu mendapatkan perlindungan dan pemulihan bukan hanya yang sekarang ada di rumah sakit, tetapi anak-anak yang ada di sekolah ini juga butuh pemulihan. Jadi ini tadi kita sedang diskusikan apa yang baiknya kita lakukan baik terhadap guru, terhadap siswa, dan juga terhadap keluarga," ujar Menteri PPPA.
Ia menambahkan bahwa pembahasan lebih lanjut dengan pihak sekolah akan kembali dilakukan pada Minggu, guna merumuskan langkah-langkah konkret dalam mendukung proses pemulihan dan memastikan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar.
"Tadi sudah ngobrol-ngobrol bersama. Mungkin hari Minggu kita akan ada pertemuan supaya langkah-langkah yang kita lakukan tepat bagaimana memberikan pemulihan untuk beberapa orang," pungkas Menteri PPPA.
Dengan adanya dukungan lintas lembaga, pemerintah berharap kegiatan belajar di SMAN 72 Jakarta dapat segera pulih sepenuhnya dalam suasana aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh warga sekolah.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]