Namun, ada jawaban yang cukup heran dari Juki. Dia sudah menyatakan bahwa ada 8 temannya yang tertimbun longsor dan sudah meninggal dunia.
Padahal menurut Faozan, ketika itu belum ada aksi evakuasi dari tim gabungan untuk mencari para korban. "Pernyataan si kakek ini kaya mengisyaratkan di lokasi itu ada yang tertimbun longsor, " ungkapnya.
Baca Juga:
Bupati Taput Serahkan Bantuan Mensos Tahap I untuk Pembangunan 22 Unit Rumah Korban Gempa
Bukan itu saja, ada pengakuan kakek Juki yang membuat bulu kuduknya berdiri. Juki mengaku saat terjadi gempa, dia sedang duduk di teras gubuknya dekat pesawahan.
Juki mengaku terjatuh. Saat berdiri lagi, ia melihat longsoran tanah turun dan menghantam 15 rumah, termasuk rumah gubuknya.
Juki tidak tahu dan tidak bisa menjelaskan bagaimana dirinya bisa selamat dari peristiwa yang mengerikan itu. Ia hanya sadar kalau tanah longsoran sudah di bawah kakinya.
Baca Juga:
15.000 Superqurban Dikirim ke Turki untuk Makanan Darurat Korban Gempa
"Jadi kalau menangkap cerita dari si kakek (Juki) ini, tanah longsoran itu seperti melewati dirinya. Tapi saya tanya bisa selamat itu bagaimana, si kakek gak bisa jelasin. Tahu-tahu selamat gitu katanya," kata Faozan bernada heran.
Padahal, posisi rumah gubuk Juki ini ada di pertengahan bukit. Sedangkan tinggi longsoran tanah sekitar 100 meter.
"Mengerikan. Tapi si kakek ini bisa selamat. Kami saja heran. Aneh gitu. Gubuknya tertimbun, sawahnya tertimbun, eh dianya selamat," ungkapnya.